Sistem ini tampaknya memiliki pagar pembatas bawaan yang dirancang untuk mencegah segala jenis kegiatan kriminal.
Namun, dengan beberapa penyesuaian, AI tersebut dapat menghasilkan emailphishing yang nyaris sempurna yang menyerupai pesan dari manusia.
Hal ini dapat berarti lebih banyak masalah bagi pasar yang sangat rentan terhadap serangan siber seperti Indonesia.
Baca Juga: Serangan Ransomware di Indonesia Meningkat 30 Persen di 2022, Waspada!
Seiring dengan terus berkembangnya AI, perusahaan keamanan siber Palo Alto memprediksi bisnis dan individu akan terus menghadapi sejumlah tantangan keamanan siber AI.
Serangan yang didukung AI semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Palo Alto merekomendasikan sektor bisnis, pemerintah, dan individu untuk mengandalkan teknologi AI dan ML untuk menghasilkan respons otomatis terhadap serangan-serangan tersebut.
Selain itu, secara khusus, diperlukan fokus yang cukup besar untuk menemukan keseimbangan antara mesin, manusia, dan pertimbangan etis.
(*)