Nextren.com -Industri logistik terlihat sebagai sesuatu hal konvensional bagi sebagian masyarakat.
Ragam layanan jasa antar paket dinilai hanya sebagai jalan alternatif untuk orang-orang bisa mengirim barang ke suatu tujuan.
Namun perlu disadari bahwa kehadiran perusahaan pengiriman logistik adalah salah satu penyelamat utama di tengah perkembangan teknologi internet, khususnya di masa pandemi.
Kebijakan PSBB telah menghentikan aktivitas masyarakat dan memaksa kegiatan dilakukan dari rumah.
Tapi di sisi lain, keberadaan layanan logistik justru menjadi penopang utama dari berbagai macam e-commerce untuk dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Tetap Aman Saat Transaksi Digital, Ini Tips Hindari Penipuan Lewat File APK dari Tokopedia
Kondisi itu terus berlanjut dan telah membiasakan masyarakat untuk lebih adaptif dengan penggunaan jasa layanan logistik ketika berbelanja online.
Ekosistem pada industri logistik pun terus didorong melalui sejumlah perkembangan dan inovasi terbaru yang mengedepankan kenyamanan konsumen.
Hal itu diwujudkan oleh PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang kita kenal sebagai JNE.
Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990 itu hadir telah menawarkan fleksibilitas proses antar paket lewat inovasi aplikasi My JNE, bahkan jauh sebelum 'bencana' pandemi merambah Tanah Air.
Kejelian JNE memperkenalkan aplikasi My JNE sejak tahun 2014 menjadi dobrakan dan inisiatif yang menjadi daya tarik tersendiri.
Baca Juga: ChatGPT Kini Bisa Diakses dari Apple Watch, Gunakan Aplikasi Ini!
Inovasi Aplikasi My JNE
Aplikasi My JNE kini telah tersedia untuk memungkinkan konsumen dapat melakukan banyak hal hanya melalui smartphone.
Jajaran fitur dalam aplikasi tersebut berhasil meringankan proses logistik dari hulu ke hilir.
Konsumen dapat dengan mudah untuk melihat gerai-gerai JNE terdekat melalui fitur Nearby JNE.
Estimasi harga pengiriman juga bisa dicek dengan mudah lewat fitur Cek Tarif.
Baca Juga: 3 Cara Melihat Aplikasi Tersembunyi di HP Android, Ketahuan Nih!
Selain itu, kehadiran fitur Cek Resi pun mengoptimalkan proses pelacakan paket hanya dari satu platform.
Tidak hanya itu, ketersediaan beberapa layanan lain di aplikasi My JNE seperti pembayaran Listrik, PDAM, BPJS Kesehatan, Pulsa Pascabayar, TV Kabel, hingga Telkom pun membuatnya semakin seamless untuk kebutuhan konsumen.
Dan kemampuannya untuk melakukan pembelian mulai dari Pulsa/Data, Token Listrik, dan Dompet Digital juga menjadikan aplikasi layanan logistik berada di posisi yang berbeda.
Integrasi fitur yang tersedia di aplikasi My JNE menjadi sebuah solusi berkelanjutan dari bagaimana saat ini perusahaan logistik mendukung digitalisasi bagi masyarakat di Indonesia.
Kondisi tersebut turut membuka peluang besar bagi aplikasi layanan logistik dapat bertransformasi menjadi "SuperApps" di masa depan.
Baca Juga: Pemerintah Inggris Khawatir dengan TikTok, Mau Blokir Aplikasi?
Semangat Gotong Royong di Era New Normal
Inovasi dan inisiatif JNE dalam mewujudkan semangat Gotong Royong membangun bangsa menjalani skema di era New Normal juga telah diwujudkan melalui sejumlah langkah kolaborasi.
Salah satu langkah terbaru yang dilakukan oleh JNE ialah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah.
Kolaborasi keduanya mengajak masyarakat khususnya pebisnis di segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk bertransformasi dari skema bisnis konvensional ke digital.
Sebab di masa New Normal, skema bisnis digital dirasa akan mengalami peningkatan seiring dengan lonjakan adopsi teknologi dari masyarakat di Indonesia.
Baca Juga: WhatsApp untuk iOS Kini Hadirkan Fitur Pendeteksi Teks dari Gambar
Selain itu, JNE turut bersama dengan Pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah kemanusiaan.
Pihak perusahaan mendistribusikan bantuan kesehatan ke 865 rumah sakit 450 puskesmas, 1.135 lembaga, dan perorangan secara gratis.
Bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam gempa bumi di wilayah Cianjur pada tahun 2022 lalu pun ditanggapi JNE dengan memberikan bantuan sebanyak 3,2 ton sembako, tenda, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
(*)