Nextren.com - Belakangan Artificial Intelligence (AI) dikembangkan secara masif, namun ternyata ada efek yang cukup menghawatirkan dari tren ini.
Mengutup dari laporan The Washington Post, salah satu teknologi AI yang mampu membuat suara samaran ternyata telah banyak disalahgunakan para penipu untuk menguras rekening ribuan orang. (7/3/2023)
Teknologi ini biasanya banyak ditemukan di situs-situs yang menyediakan aplikasi-aplikasi yang menyediakan fitur AI voice generator.
Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, para penipu dapat mengubah suara mereka menjadi beberapa orang dengan berbagai nada.
Para penipu melakkan penipuan dengan mengaku bahwasanya mereka adalah keluarga atau kerabat dari para korban untuk meyakinkan mereka.
Sebagian besar nada yang dibuat adalah nada memelas atau nada panik yang membuat perasaan yang mendengar menjadi emosional.
Baca Juga: Riset: Penipuan Online Shop di Seluruh Dunia Mencapai 48 Miliar Dolar
Laporan ini menyebutkan bahwa para korban biasanya adalah para lansia yang sudah sulit membedakan suara asli ataupun penipuan.
Sepasang suami istri korban penipuan jenis ini mengatakan bahwa mereka telah tertipu dan telah mengirimkan uang sebesar $21,800 atau sekitar Rp 335.000.000.
Awalnya mereka mengira orang yang menelfon mereka adalah anak mereka yang bernama Benjamin Perkin.
Sang penipu mengatakan bahwa karena putra mereka harus berhadapan dengan hukum karena telah menabrak anak seorang diplomat Amerika Serikat.