Meski mungkin kesalahan tersebut tidak merugikan apapun dan siapapun secara langsung saat ini, namun hal tersebut mengindikasikan adanya sebuah resiko.
Resiko misinformasi tersebut akan berdampak jika Bard dilepaskan secara luas kepada publik.
Yang membahayakan lagi, chatbot dianggap seolah-olah membrikan jawaban yang benar dengan percaya diri.
Hal tersebut membuat siapapun enggan untuk memeriksa faktanya lebih lanjut, sehingga memungkinkan orang mempercayai keyakinan yang salah.
Jadi belum bisa dipastikan, jika teknologi Bard, yang digadang-gadang menjadipesaing chatGPTdapat menghasilkan informasi faktual secara andal dan konsisten.