Dari hasil penelitian selama 16 bulan dan26 iterasi model, realme berhasil menemukan sebuah penemuan.
realme menemukan angka 61 derajat adalah angka emas yang menghasilkan kesalahan sentuhan paling sedikit dan distorsi terendah, terasa paling nyaman di tangan, dan tampak paling memukau secara visual dalam penggunaan layar lengkung.
Dalam proses pengaplikasian panel layar ke bodi smartphone, realme menjelaskan dalam keterangan resminya (27/1) menerapkan metode pengemasan premium yang lebih canggih dari metode-metode dalam sajian tampilan melengkung sebelumnya.
Nah untuk menciptakan pengalaman menonton layar penuh yang lebih baik, realme menggunakan teknologi pengemasan COP dan mengoptimalkannya untuk menjadikannya lebih baik.
COP menurut perusahaan adalah teknologi pengemasan tercanggih saat ini.
Dibandingkan dengan COF (Chip On Film) dan COG (Chip On Glass), COP secara langsung membengkokkan bagian lembut layar AMOLED ke belakang, yang mana semakin mengurangi besaran bezel dan mencapai efek visual yang mendekati bezel-less.
Baca Juga: Harga HP Second Realme Narzo 50 5G Januari 2023, Kini Cuma Rp 2 Jutaan
Karena keterbatasan material layar yang fleksibel dan biaya proses yang lebih tinggi, proses COP saat ini hanya digunakan untuk smartphone flagship kelas atas.
Dalam proses pengaplikasiannya, realme menggunakan teknologi COP Ultra yang merupakan penyempurnaan berdasarkan optimalisasi proses COP tradisional, membuat bezel bawah realme 10 Pro+ lebih tipis.
Dengan menggunakan teknologi COP Ultra, realme telah berhasil memangkas ukuran bezel bawah layar menjadi setipis 2,33mm.
Angka ini menjadi sebuah pencapaian baru bagi perusahaan dan bila dibandingkan, salah satu layar lengkung pada smartphone flagship teratas lain memiliki ukuran bezel bawah 2,6 mm.