Follow Us

Movement Menolak Penipuan Trending di Twitter, Cegah Dengan 5 Cara Ini

Khoiruddin Yusup - Kamis, 29 Desember 2022 | 20:03
Ilustrasi penipuan online
Surveymonkey

Ilustrasi penipuan online

Nextren.com - Penipuan online yang semakin marak terjadi kepada masyarakat Indonesia dari semua kalangan.

Hal ini tentunya membuat masyarakat muntab dan mulai menggalakkan Movement Menolak Penipuan untuk menghindarinya.

Movement Menolak Penipuan ini diramaikan dengan hashtag 'AwasModus' yang diramaikan di Twitter pada Kamis, (29/12/2022).

Hastag #AwasModus dan Movement Menolak Penipuan ini ditujukan untuk penipuan digital mengatasnamakan bank yang banyak dialami warganet.

Ini menjadi kesekian kalinya setelah sebelumnya banyak sejali nasabah BCA yang terkena penipuan melalui media sosial.

Tak hanya itu, tidak sedikit penipu yang meminta kode OTP (One Time Password) ke nasabah bank untuk mengakses rekening mereka.

Baca Juga: Cara Membersihkan HP dari Aplikasi Penipuan Online, Tak Perlu Panik!

Penipu biasanya melakukan hal ini dengan mengatasnamakan diri mereka sebagai pihak bank yang akan mengecek otentifikasi akun rekening korban.

Tentunya hal ini sangat mengerikan bilamana terjadi terhadap kerabat, keluarga, teman atau diri kita sendiri.

Namun, jangan khawatir karena kamu dapat menegahnya aksi mereka dengan melakukan 5 cara dari Nextren berikut ini.

Cara mencegah penipuan online mengatasnamakan bank

1. Jangan beritahu informasi pribadi kamu kepada siapapun

Meskipun terdengar klise, namun memberitahu informasi pribadi merupakan pencegahan terbaik terhadap penipuan.

Melalui informasi pribadi kamu dengan tidak sadar telah memberikan akses awal penipu ke rekening kamu.

Pastikan kamu tidak memberikannya saat ada pihak mencurigakan yang mengatasnamakan instansi dengan nomor pribadi.

Biasanya, mereka akan meminta beberapa informasi seperti User ID, password PIN, MPIN, nomor kartu kredit, passcode, PIN, password (ATM, Kartu Kredit), dan kode OTP.

Jangan juga berikan informasi lain seperti nomor hp kamu dan juga nama orang tua (biasanya nama ibu kandung).

Bahkan, jangan lakukan hal tersebut apabila seseorang meminta kamu mengisi informasi pribadi melalui tautan yang dikirim melaui, email, WhasApp, aplikasi lainya.

2. Jangan menggunakan koneksi internet umum seperti WiFi publik saat bertransaksi online

Pastikan kamu tidak melakukan transaksi online dengan siapapun dengan menggunakan koneksi internet publik seperti WiFi publik.

Hal ini juga sangat penting karena bisa memberi celah kepada penipu untuk membobol rekening kamu.

Karena koneksi WiFi publik bersifat umum, penipu dapat masuk ke jaringan kamu dengan mudah menggunakan berbagai aplikasi hacking.

Bahkan, tidak sedikit dari penipu yang memang merekayasa pengaturan WiFi agar bisa diakses oleh calon korbannya.

Oleh sebab itu, pastikan kamu selalu menggunakan jaringan seluler/pribadi dan menonaktifkan fotur WiFi saat melakukan transaksi online ya sobat.

Baca Juga: iPhone Kebal Penipuan Online via Aplikasi Cek Resi Kurir, Ini Penyebabnya!

3. Memblokir nomor pelaku penipu

Apabila kamu merasa mendapatkan sebuah pesan mecurigakan dari seorang yang mengaku pihak bank jangan segan untuk memblokirnya.

Dengan cara seperti itu, ia tidak akan lagi mendesak kamu untuk mengisi dokumen tertentu untuk kelancaran aksi mereka.

Mereka juga biasanya mendesak dan menakut-nakuti korbannya agar mau menuruti niat mereka.

Biasanya, pelaku melakukan hal ini dengan menggunakan nomor pribadi dan bukan nomor kantor resmi dari pihak bank.

Pastikan untuk tetap tenang dan cari informasi terkait nomor melalui website dan akun media sosial resmi bank.

Jangan segan untuk bertanya secara langsung kepada pihak bank untuk mengetahui informasi layanan yang asli.

4. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)

Two-Factor Authentication adalah fitur keamanan ganda yang memberikan keamanan lebih tinggi terhadap sebuah akun.

Fitur ini sangat berguna untuk menjaga informasi dan memperketat akses masuk ke akun pengguna.

Biasanya fitur ini dapat langsung ditemukan di berbagai platform seperti aplikasi belaja online, layanan perbankan, dan dompet digital.

Dengan mengaktifkannya, kamu akan menadapatkan sebuah email atau SMS bilamana seseorang berusaha masuk ke akun kamu.

Sehingga, penipu tidak akan bisa mengakses akun kamu sebelum kamu mengizinkanya.

5. Perbarui data pribadi secara berkala di bank

Meski terlihat sepele, tenyata degan rutin memperbarui data pribadi ke bank kamu dapat terhindar dari aksi jahat penipu loh.

Hal ini disarankan agar penipu tidak menapat celah untuk mengakses akun kamu dengan data lama.

Kamu dapat melakukannya di layanan konsumen bank resmi secara online maupun offline.

Khusus untuk password, pembaruan data ini juga sebenarnya telah dilakukan secara otomatis melalui sistem OTP (One Time Password).

Namun, pastikan kamu tetap menjaga kerahasian data terbaru kamu agar tidak dicuri oleh penipu seperti cara pencegahan yang pertama.

Baca Juga: Curhat Korban Penipuan Online Cek Resi: Saldo BRIMO Ludes dalam 1 Menit

Nah, itulah cara informasi mengenai Movement Monolak Penipuan dan cara mencegah penipuan tersebut terjadi.

Jaga selalu keamanan data kamu dan selalu berhati-hati terhadap penipuan ya!

Apabila kamu penasaran dengan berita seputar tren dan teknologi lainnya, pantengin terus website Nextren ya!

(*)

Source : kompas, NexTren

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest