Setelah keseluruhan jalan cerita yang cukup baik dan akting yang terbaik ini, beralih kita ke segi editing atau pengambilan gambar.
Film aksi superhero tentunya tidak bisa terlepas dengan adanya efek CGI (Computer Graphic Images) yang sangat membantu film diproyeksikan.
Efek CGI yang diberikan pada film Sri Asih tidak berlebihan pas disetiap porsinya, meskipun ada beberapa hal yang terasa setengah-setengah.
Ketika adegan aksi Sri Asih, Nextren merasa pengambilan gambar ini terasa kurang tuntas, entah karena tidak adanya stuntgirl yang menggantikan Pevita atau karena pemotongan untuk mempercepat durasi film.
Hal tersebut yang buat Nextren merasa perlu untuk diperbaiki kembali oleh Joko Anwar dan sebagainya nanti di film Godam.
Baca Juga: Film Pertama Slam Dunk Rilis 3 Desember, Ini 5 Pengisi Suara Tokohnya!
Lalu ada hal lainnya yang perlu juga untuk dibatasi di film laga Jagat Sinema Bumilangit ini.
Joko Anwar yang terkenal sebagai produser dan sutradara di banyak film horor Indonesia sepertinya tidak bisa meninggalkan vibe horor di film lainnya.
Di awal film Sri Asih ada beberapa hal yang terasa horor dan bukan hanya Nextren saja yang merasakan.
Baca Juga: Sinopsis Film Enola Holmes 2 di Netflix, Akan Hadir 4 November 2022
Mungkin ke depannya Joko Anwar bisa membuat vibe yang lebih bisa membedakan dimana film horor atau laga, meskipun di Jagat Sinema Bumilangit ini terdapat musuh yang berasal dari alam baka.