Follow Us

Pengguna Twitter Beralih ke Platform Mastodon, Ini Perbedaan Utamanya

Maulani Mulianingsih - Senin, 14 November 2022 | 11:00
Ilustrasi pengguna Twitter beralih ke jejaring sosial baru Mastodon, setelah Elon Musk akuisisi Twitter.
indiatoday.in

Ilustrasi pengguna Twitter beralih ke jejaring sosial baru Mastodon, setelah Elon Musk akuisisi Twitter.

Nextren.com - Sejak Twitter di akusisisi oleh Elon Musk banyak yang memutuskan untuk meninggalkan media sosial yang sudah berdiri selama 16 tahun tersebut dan pengguna Twitter beralih ke Platform Mastdon.

Kurang dari seminggu menjabat sebagai pemilik Twitter, Elon Musk membuat berbagai kebijakan besar mengenai Twitter, salah satunya adalah memonetisasi fitur dan layanan dasar yang selama ini sudah ada.

Salah satu kebijakan yang banyak mengundangan perbincangan yaitu penerapan biaya Twitter Blue seharga $8 dolar untuk mendapatkan verifikasi centang biru, mengunggah video dan audio yang lebih panjang dan lain-lain.

Banyak pengguna twitter yang mengkritik kebijakan membebankan biaya verifikasi centang biru tersebut, dan dampaknya tidak sedikit orang yang memutuskan untuk meninggalkan Twitter.

Beberapa orang yang meninggalkan Twitter tersebut sepertinya beralih ke jejaring sosial baru yaitu Mastodon, BBC melaporkan, pada awal November lalu, seminggu setelah Elon Musk resmi akuisisi Twitter terdapat 230 ribu pengguna bergabung ke Mastodon.

Apa itu Mastodon?

Didirikan pada tahun 2016 oleh developer asal Jerman, Eugen Rochk, Mastodon merupakan platform yang terdiri dari ribuan server yang berbeda.

Mastodon merupakan situs micro-blogging open source yang terdesentralisasi dimana pengguna dapat mengelola servernya sendiri, dan hal tersebutlah yang membedakannya dengan Twitter.

Pengguna dapat memilih berbagai kategori server berdasarkan negara, kota tema atau hal lainnya yang menjadi ketertarikannya.

Server tersebut dimiliki dan dikelola oleh seorang atau sekelompok orang tertentu untuk mengaturnya.

Menariknya lagi, Mastodon merupakan platform yang bebas dari iklan karena server-nya dijalankan oleh volunteer.

Source : Euronews.com

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest