Baca Juga: Elon Musk Terima 83 Ribu Komplain Twitter, Paling Banyak Masalah Verifikasi
"Kerja sama dan/atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk diperhatikan," ujar Biden.
Namun ia menambahkan bahwa pantaun terhadap Elon Musk tersebut masih belum dapat dipastikan apakah benar-benar dapat mengganggu keamanan nasional atau tidak.
"Saya menyarankan mereka layak untuk dilihat," jelasnya.

Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter
Posisi Pangeran Saudi Sebagai Pemilik Saham Twitter
Berbicara soal kekhawatiran Presiden Amerika Serikat terhadap kerja sama antara Elon Musk dan Pangeran Saudi, seperti yang dikatakan di awal bahwa Pangeran Saudi adalah salah satu pemilik saham terbesar di Twitter.
Baca Juga: Twitter OTW Bangkrut, Elon Musk Peringatkan Keras Semua Karyawan via Email
Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal diketahui sebagai pemegang saham lama Twitter dengan nilai puluhan juta saham.
Dalam catatan dokumen pengajuan, Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal menggunakan perusahaan Kingdom Holding Company (KHC) Arab Saudi untuk melanjutkan kepemilikan saham Twitter senilai 1,89 miliar USD atau Rp 29,2 triliun.
Investor Negara Asing di Twitter
Selain itu, ada pula beberapa perusahaan asing yang diketahui ikut andil dalam langkah Elon Musk mengakuisisi Twitter.