Nextren.com -Akuisisi Twitter oleh Elon Musk telah menjadi drama di industri teknologi sejak awal tahun ini.
Setelah pergeluatan panjang, Elon Musk akhirnya resmi mengakuisisi Twitter dan mengambil alih puncak pemimpinan sosial media berbasis micro-blogging tersebut.
Menyusul berita bahwa kesepakatan akuisisi telah usai, Elon Musk dilaporkan telah membersihkan beberapa staf eksekutif Twitter.
Perubahan besar atas naiknya Elon Musk sebagai pemilik Twitter terjadi tak hanya di internal perusahaan, tapi juga di ekosistem sosial media Twitter.
Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter: 4 Bos Langsung Dipecat dan Ada yang Digiring Keluar Gedung
The Washington Post melaporkan bahwa konten hate speech meningkat pesat pada 28 Oktober, beberapa jam setelah akuisisi Twitter oleh elon Musk.
Network Contagion Research Institute (NCRI) mengatakan bahwa mereka telah menemukan peningkatan tajam untuk penggunaan n-wordyang merujuk pada ujaran rasial terhadap masyarakat kulit hitam.
NCRI sendiri merupakan sebuah organisasi non-profit yang berfokus meneliti disinformasi di platform sosial media.
"Bukti menunjukan bahwa aktor jahat mencoba menguji batasan di Twitter," ujar NCRI.
"Beberapa postingan di 4chan mendorong pengguna untuk memperkuat cercaan dan penghinaan," lanjutnya.
Dalam tweetnya, NCRI menyebutkan bahwa penggunaan n-word meningkat 500% dalam 12 jam setelah Elon Musk didaulat sebagai pemilik Twitter.
Baca Juga: Elon Musk Ke Kantor Twitter Bawa Wastafel, Akuisisi Berhasil?
NCRI dan The Washington Post menyebutkan bahwa platform ujaran kebencian seperti 4Chan dan TheDonald mendorong satu sama lain untuk menyebar ujaran kebencian.
Sayangnya, masih belum jelas jenis kampanye apa yang mereka gunakan dan seberapa luas upaya tersebut.
Sementara itu, Twitter masih belum memberi komentar apa pun terkait peningkatan hate speech semenjak Elon Musk menjadi bos baru.
Baca Juga: Link dan Cara Main Projectkio yang Viral di Twitter, Cari Tahu Karaktermu di Sini!
Sebagai informasi, kampanye pelecehan sebelumnya pernah terjadi dengan melibatkan akun trolleratau pengunggah tweet troll di Twitter.
Sekelompok kecil troll dapat memiliki dampak yang sangat besar bagi Twitter.
Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi Elon Musk yang dilaporkan telah mengambil tugas CEO Twitter.
Pada hari Jumat, Elon Musk mengatakan bahwa dia tidak akan mengembalikan akun yang telah di-banned atau membuat perubahan besar pada kebijakan konten perusahaan.
(*)