Setelah mengikuti SSI Batch 2, William Japari selaku Founder Shieldtag mengaku mencatatkan peningkatan jumlah pengguna secara signifikan (10x lipat), begitu juga dengan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.
6. Paygua
Alumni SSI Batch 4, Paygua, adalah mobile Point-of-Sale yang dapat memudahkan bisnis untuk menagih pelanggan, menerima pembayaran digital, serta mengatur arus kas dan keuangan.
Uniknya, startup ini berhasil mencatatkan pertumbuhan organik lebih dari 200%, dari >1.500 merchant aktif harian (daily active merchants) menjadi >3.000, tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.
Sejak diluncurkan di awal tahun, Gross Transaction Volume pun telah melebihi US$ 9 juta (sekitar 139,2 miliar Rupiah).
Baru-baru ini, Paygua bermitra dengan Bank NOBU dan BNC (Bank Neo Commerce) untuk menyediakan Merchant Loan hingga Rp50.000.000, dan analisa Mini-Credit Scoring untuk mengevaluasi merchant yang layak mendapatkan pinjaman modal usaha.
Lebih jauh, berkat keikutsertaannya di program SSI, Paygua juga dipercaya membantu 300.000 merchant GarudaFood untuk digitalisasi sistem pembayaran dan Payment Point Online Banking (PPOB).
7. Powerbrain
Powerbrain, startup pengembang efisiensi energi berbasis smart technology, baru saja mendapatkan pendanaan tahap awal dari Achmad Zaky Foundation pada awal 2022.
Alumni SSI Batch 3 ini menawarkan empat produk unggulan, yaitu manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik. Dengan menggunakan solusi Powerbrain, para mitra bisa mendapatkan banyak manfaat, seperti penghematan biaya operasional (termasuk 20-30% tagihan listrik yang lebih rendah), peningkatan nilai bangungan, serta peningkatan kesejahteraan mitra.