Perlu diketahui, mode incognito pada Google Chrome hanya menyembunyikan riwayat pencarian pengguna dari pengguna lain atau pihak ketiga.
Fitur itu tak menghentikan Google atau mitra iklannya untuk melacak dan menghasilkan uang dari data riwayat pencarian pengguna.
Gugatan terhadap mode incognito menyebutkan bahwa Google memberikan informasi yang salah, menipu, dan menyesatkan bagi pengguna.
Namun, Google membantah tuduhan dari gugatan tersebut.
Menurut dokuman pengadilan, Google berpendapat bahwa pengguna telah memberikan persetujuan mereka setiap kali menggunakan layanan tersebut.

Ilustrasi penggunaan mode incognito Google Chrome
Baca Juga: Puluhan Triliun! Biaya Ganti Rugi Google Akibat Melanggar Privasi
Terlepas dari gugatan incognito browser, Bloomberg menemukan dokumen pengadilan yang menunjukan bahwa karyawan Google lain setuju pendapat Lorraine Twohill.
Sebelumnya, Engineer Google mengatakan bahwa mode incognito seharusnya tak dinamai "incognito" atau penyemaran.
"Kita harus berhenti menyebutnya Incognito dan berhenti menggunakan ikon Spy Guy," ujarnya.
Hal tersebut ditujukan untuk menyesuaikan nama fitur dengan fungsionalitasnya.
(*)