Bandingkan dengan APBN Indonesia tahun 2021, yang hanya Rp 2700 triliun, yang dipakai untuk membangun seluruh wilayah Indonesia.
Vitol Group memiliki jaringan lebih dari 40 negara, dan di tahun 2020 berhasil menyalurkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya.
Tak hanya menjual BBM secara langsung lewat jaringan SPBU-nya, Vitol Group juga menambang minyak di Afrika yang menghasilkan 55.000 barel per hari.
Bisnisnya terus meluas, sehingga mereka memiliki kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam, dan energi terbarukan.
Bagaimana bisnis Vitol Group di Indonesia?
Di Indonesia, Vitol Group baru berbisnis penyalur BBM lewat SPBU Vivo.
Operasional perusahaan didukung oleh unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sementara kantor Vitol Group di Indonesia ada di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta.
Baca Juga: Harga Pertalite dan Solar Resmi Naik, Cuma Mobil 1400 cc ke Bawah yang Bisa Beli
Bisnis SPBU Vivo tersebut bersaing langsung dengan SPBU Pertamina dan SPBU swasta lain seperti Shell, AKR, dan BP.
Awalnya, sebagian SPBU Vivo di Indonesia adalah bekas SPBU Total yang sudah keluar dari Indonesia karena menganggap bisnisnya kurang menguntungkan.
Perlu diketahui, sejak awal SPBU Vivo hanya menjual BBM non-subsidi, jadi tidak menjual Pertalite dan Solar.