Artinya, ketika ada pengguna media sosial yang masih memberikan informasi akunnya ke orang lain, mereka belum memahami pentingnya keamanan digital.
Hariqo mengatakan, bila pengguna memberikan informasi akunnya, misalnya untuk menggunakan jasa ss iPhone yang sedang ramai, itu artinya pengguna sudah membuka peluang kejahatan bagi dirinya sendiri.
"Peluang kejahatan yang muncul mulai dari akun di-hack hingga serangan phising," kata Hariqo.
Phising adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.
Aksi phising bisa dilancarkan melalui berbagai media seperti e-mail, media sosial, panggilan telepon, dan SMS, atau teknik rekayasa sosial dengan memanipulasi psikologis korban.
Namun, Hariqo mengatakan, penggunaan jasa ss iPhone untuk hal-hal lain yang tidak mengharuskan memberikan informasi akun, masih dapat dimaklumi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Jasa SS iPhone di Medsos, Bayar Rp 500 demi Jadi "Si Paling iPhone""Penulis : Galuh Putri Riyanto