Follow Us

Elon Musk Gugat Balik Twitter Setelah Batalkan Pembelian, Detail Tuntutan Masih Rahasia

Gama Prabowo - Rabu, 03 Agustus 2022 | 18:08
Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter
Fox Business

Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter

Nextren.com - Konflik antara Elon Musk dan Twitter semakin memanas setalah Elon Musk menggugat balik Twitter.

Elon Musk mengajukan gugatannya pada Jumat (29/7) ke pengadilan Delaware yang merupakan pengadilan yang sama seperti yang digunakan Twitter untuk menggugat Elon Musk.

Sayangnya, pihak pengadilan belum mengungkapkan detail tuntutan Elon Musk ke publik.

Kendati demikian, pengadilah seharusnya mempublikasikan detailnya dalam waktu dekat.

Baca Juga: Elon Musk Batalkan Pembelian Twitter dan Tak Mau Didenda, Ini Alasannya

Meski detailnya masih dirahasiankan, gugatan Elon Musk jelas berkaitan dengan pembatalan akuisisi Twitter pada 8 Juli lalu.

CEO SpaceX tersebut menuduh Twitter melanggar perjanjian karena keliru mengartikan jumlah akun spam di platformnya.

"Selama hampir 2 bulan, Musk telah meminta data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter," ujar kuasa hukum Elon Musk.

"Namun, Twitter gagal untuk memberikan informasi ini," sambungnya.

Pasca kegagalan Twitter memberikan data akun spam dan bot, Elon Musk memutuskan untuk membatalkan akuisisi.

Keputusan sepihak Elon Musk menimbulkan kecaman dari ketua dewan Twitter, Bret Taylor.

Beberapa hari setelah pembatalan pembelian, Twitter melayangkan tuntutan pertanggungjawaban atas pengingkaran perjanjian akuisisi.

"Twitter elakukan tindakan ini untuk mencegah Musk dari pelanggaran lebih lanjut, untuk memaksa Musk memenuhi kewajiban hukumnya, dan untuk memaksa penyelesaian merger setelah memenuhi beberapa kondisi yang belu terselesaikan," ujar Twitter dalam gugatannya.

Baca Juga: Follower Twitter Elon Musk Tembus 100 Juta, Tapi Masih Kalah dari Artis Ini

Alasan Pembatalan Pembelian Twitter

Menurut Elon Musk, pembelian Twitter dibatalkan karena Twitter dianggap melanggar sejumlah aturan saat proses negosiasi berlangsung.Bahkan pihak Musk menyatakan hal itu dalam dokumen yang dikirimkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) belum lama ini.Pelanggaran itu kabarnya berupa pelanggaran materi dan pelanggaran lainnya berupa "pernyataan yang menyesatkan" terkait jumlah akun robot (bot) dan akun palsu (spam) di Twitter.Musk telah meminta data dan informasi yang diperlukan selama hampir dua bulan, untuk 'membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter.Namun, Twitter dianggap telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest