Nextren.com -NATO bersiap untuk menambahkan pasukan siaga siap tempur untuk menghadapi ancaman keamanan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Stoltenberg mengatakan dalam konferensi pers bahwa NATO akan menambah pasukan siaga lebih dari 300.000 tentara.
Sekjen NATO menegaskan bahwa penambahan pasukan siaga merupakan bentuk adopsi strategi baru guna menghadapi Rusia.
Stoltenberg menganggap ancaman dari Rusia harus ditanggapi dengan serius dan peningkatan kekuatan tempur adalah salah satu jalan menghadapi tetangganya dari Timur.
"Rusia telah meninggalkan kemitraan dan dialog yang telah coa dibangun NATO dngan Rusia selama bertahun-tahun," ujar Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers di Brussel jelang NATO summit meeting pekan ini.
Baca Juga: Duh! Sekjen NATO Sebut Perang Rusia dan Ukraina Akan Berlangsung Bertahun-tahun
"Mereka telah memilih konfrontoasi daripada dialog. Kami menyesali itu tapi tentu saja kami perlu menanggapi kenyataan tersebut," sambungnya.
Stoltenberg mengatakan NATO di masa mendatang akan memiliki lebih dari 300.000 tentara siaga tinggi.
Jumlah tersebut meningkat lebih dari 7 kali lipat dibandingkan jumlah pasukan siaga yang saat ini berjumlah 40.000 tentara.
Tentara siaga ini akan bergabung bersama NATO Response Force atau NRF.
Model kekuatan baru pasukan NATO dimaksudkan untuk menggantikan NRF dan menyediakan kumpulan pasukan kesiapan tinggi yang lebih besar di seluruh medan, darat, laut, udara, hingga cyber.
Sementara itu, unit tempur di Eropa Timur juga akan mendapat peningkatan dari segi kuantitas.