Saat melakukan aksinya, pelaku mengenakan body armor dengan handgun dan Assault Riffle sei otomatis.
Pelaku telah mengisyaratkan di media sosialnya tentang penembakan massal di Uvalde, Texas sebelum melancarkan aksinya.
Estrada menungkapkan bahwa pelaku datang di Robb Elemental School dengan menabrakan mobilnya di luar sekolah dan masuk ke dalam dengan bersenjata.
Baca Juga: AS Mulai Hilang Kesabaran, Ajak Korsel Hadapi Ancaman China dan Korea Utara
Dilansir dari ABC News, Kepala Polisi distrik Pete Aredondo menegaskan bahwa penyerang bertindak sendiri.
Penembakan massal yang dilakukan oleh remaja 18 tahun dihentikan oleh agen Patroli Perbatasan yang bekerja di lokasi kejadian.
Agen tersebut bergegas ke sekolah tanpa menunggu bantuan untuk menembak dan membunuh remaja psikopat tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pejabat pemerintah belum mengungkap motif penembakan massal tersebut.
(*)