Atas pemikiran radikalnya, Mendagri Singapura mengatakan bahwa remaja tersebut telah ditahan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura pada Januari 2020.
Baca Juga: Hasil Riset: Sistem Keamanan Cyber Indonesia Kalah Dari India dan Singapura
Shanmugam menyebutkan bahwa remaja tersebut mendapat pengaruh radikal dari ceramah-ceramah agama UAS di platform YouTube.
Menteri bersia 63 tahun itu menyoroti ceramah UAS yang mengatakan bom bunuh diri adalah sesuatu yang benar dilakukan untuk konflik Israel dan Palestina.
Ia menegaskan bahwa pihak berwenang Singapura akan mengambil tindakan tegas dan memenjarakan siapapun yang menyebarkan ajaran UAS di Singapura.
"Ajaran, bahasa, dan retorikanya jelas-jelas sangat memecah belah dan tak dapat diterima di Singapura," ujar Shanmugam.
"Kita adalah negara yang menjaga keharmonisan antara ras dan agama satu sama lain," sambungnya.
(*)