Nextren.com - Pandemi COVID-19 telah mendorong pertumbuhan layanan streaming video.
Hingga kini, di kawasan Asia-Pasifik tercatat lebih dari 400 juta orang yang menggunakan layanan over-the-top (OTT) streaming.
Secara bersamaan, konsumen layanan live streaming juga turut bertumbuh dan mengharapkan interaksi yang intens dengan penyedia konten live-streaming di berbagai industri.
Konsumen yang terdiri dari penggemar olahraga, penikmat hiburan, pembeli, serta gamers menginginkan pengalaman live streaming yang optimal di gawai manapun.
Baca Juga: AWS re/Start Berikan Pelatihan Cloud Computing Gratis, Bisa Daftar Disini!
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Amazon meluncurkan layanan Interactive Video Service (IVS) di Indonesia.
IVS merupakan layanan terkelola yang dikembangkan menggunakan live streaming yang sama seperti di platform Twitch.
Layanan ini menjanjikan latensi rendah kepada para pelanggannya.
Latensi sendiri adalah jeda waktu dari saat kamera mulai merekam hingga pemirsa dapat menontonnya di layar.
Latensi yang rendah mampu menghasilkan layanan live streaming yang cepat, mulus,dan tanpa interupsi yang disebabkan oleh buffer.
Selain menjanjikan latensi yang rendah, IVS juga menghadirkan Software Development Kit (SDK) dan Application Programming Interface (API) yang mendukung fitur-fitur interaktif.
Fitur interaktif ini dapat dihadirkan di sesi live streaming yang digelar pelanggan.