Nextren.com -China saat ini mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan di beberapa kota besar.
Negara tirai bambu ini mengalami rata-rata kenaikan 28.243 kasus baru pada sepekan terakhir.
Peningkatan kasus COVID-19 di China menyebabkan dampak besar bagi industri teknologi.
Hal tersebut dikarenakan China merupakan salah satu supplier besar bagi vendor-vendor smartphone seperti Apple.
Baru-baru ini, muncul laporan yang mengungkapkan bahwa produksi dan pengiriman iPhone terganggu karena lockdown di kota Zhengzhou.
Dilansir dari Bloomberg, pihak berwenang China mengumumkan bahwa area di Zona Ekonomi Bandara Zhengzhou telah dikarantina.
Karantina dimulai pada Jumat, 15 April 2022 dan berakibat masyarakat tak diperbolehkan meninggalkan rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Bloomberg melaporkan bahwa pabrik iPhone tebesar yang dimiliki oleh Foxconn turut terdampak lockdown.
Perusahaan mewajibkan staf untuk melakukan tes COVID dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: iPhone SE 2022 Sudah Dipajang di Situs Apple Indonesia, Segera Rilis?
Saat ini, Apple dan Foxconn belum memberi keterangan seputar dampak lockdown terhadap operasional pabrik.
Namun, diduga kuat Foxconn menangguhkan operasi pabrik mereka di Zhengzhou.
Jika dugaan tersebut benar, penangguhan operasi pabrik ini menjadi yang kedua setelah pabrik Foxconn di Shenzen.
Baca Juga: Tak Lagi Bergantung China, Apple Mulai Produksi iPhone 13 di India
Menurut analis, lockdown di China baru-baru ini mengakibatkan hilangnya 6 hingga 10 juta unit iPhone.
Di saat yang sama, produksi perangkat seperti MacBook Pro high-end dan iPad Air 5 juga akan terpengaruh pengirimannya.
Supplier lain seperti Pegatron dan Quanta Computer juga telah menghentikan operasi mereka di China Timur.
Hal tersebut tentu saja berdampak buruk pada stok pasokan produk Apple.
(*)