Follow Us

Induk Facebook Bayar Agensi Digital Untuk Mencoreng Citra TikTok, Tuduh Ancaman Bagi Anak-anak

None - Kamis, 31 Maret 2022 | 21:18
Ilustrasi Facebook di iPhone

Ilustrasi Facebook di iPhone

Namun, karena nasi sudah menjadi bubur, TikTok tetap kena imbas dari pemberitaan negatif yang diinisiasi oleh Targeted Victory, yang tak lain adalah perusahaan konsultasi digital yang dibayar oleh Meta.

Anggota senat AS sempat meminta para eksekutif TikTok untuk bersaksi di hadapan anggota senat karena TikTok dinilai telah “berulang kali disalahgunakan dan digunakan untuk mempromosikan perilaku dan tindakan berbahaya dan tindakan merusak".

Akibat pemberitaan "Bad TikTok Clip" yang dilakukan Targeted Victory itu pula, koalisi jaksa agung AS juga mengadakan penyelidikan untuk menjawab pertanyaan "apakah TikTok membahayakan anak-anak dan remaja AS".

Tak hanya itu, upaya keempat yang dilakukan Targeted Victory untuk memperburuk citra TikTok, dilaporkan dengan cara merancang tulisan opini editorial untuk diterbitkan di outlet media.

Baca Juga: Facebook dan Instagram Bakal Rilis Fitur Jual Beli NFT, Ikuti Tren?

Lalu, Targeted Victory juga diyakini merancang surat pembaca yang memang ditujukan untuk merusak citra TikTok.

Menurut laporan The Washington Post, surat pembaca itu berisi narasi, ada "orang tua baru" yang "prihatin", mengklaim bahwa TikTok berbahaya bagi kesehatan mental anak-anak, menimbulkan kekhawatiran atas praktik privasi datanya.

Orang tua dalam surat pembaca itu juga mengatakan bahwa "banyak orang bahkan mencurigai China dengan sengaja mengumpulkan data perilaku pada anak-anak kita melalui TikTok".

The Washington Post meyakini bahwa tulisan opini editorial dan surat pembaca itu diterbitkan dengan indikasi didanai oleh Meta, melalui konsultan digital Targeted Victory.

Juru bicara Meta, Andy Stone, membela kampanye yang dilakukan Targeted Victory itu dengan mengatakan, "kami percaya semua platform, termasuk TikTok, harus menghadapi tingkat pengawasan yang konsisten dengan kesuksesan mereka yang terus meningkat".

Sementara seorang juru bicara TikTok mengatakan perusahaan "sangat prihatin" tentang "laporan media lokal yang menghasut tentang dugaan tren yang belum ditemukan di platform TikTok", sebagaimana dihimpun dari The Washington Post, Kamis (31/3/2022).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Induk Facebook Bayar Agensi Digital untuk Coreng Citra TikTok..."Penulis : Galuh Putri Riyanto

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest