Dalam pernyataannya, Suhail Al Mazrouei juga terkesan menyindir negara-negara Barat seperti AS dan NATO terkait sikap mereka terhadap perang Rusia dan Ukraina.
"Mereka melakukan melakukan sesuatu (memberi sanksi) tapi mereka berekspektasi reaksi yang sebaliknya, dan hal tersebut tak akan pernah terjadi," sindir Suhail Al Mazrouei.
Sindiran tersebut menyinggung sikap AS dan negara anggota NATO yang terus memberikan sanksi terhadap Rusia namun ingin harga minyak dan komoditas energi tetap stabil.
Padahal, Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak dan gas terbesar di dunia.

Suhail Al Mazrouei
Baca Juga: Presiden AS Sebut Rusia Segera Lakukan Cyberattack ke Infrastruktur Kritis AS
Perlu diketahui, OPEC+ saat ini dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi.
Organisasi tersebut mempunyai kapasitas untuk meningkatkan produksi minyak dalam rangka memenuhi permintaan minyak dunia dan menurunkan harga minyak mentah.
Rusia sendiri menjadi negara pengekspor minyak mentah terbesar nomor 2 setelah Arab Saudi.
Pada tahun 2020, Rusia berhasil meraup pendapatan sebesar 72,6 miliar US Dollar dari ekspor minyak mentah.
Besarnya hasil ekspor minyak Rusia ini menjadikan Rusia memegang peranan vital di OPEC.
Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait sikap UAE yang ngotot membela Rusia dalam krisis Ukraina ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!