Nextren.com - Serangan pasukan Rusia ke Ukraina juga dibantu oleh Chechnya, sebuah wilayah otonom yang merupakan bagian dari Rusia.
Selain Rusia yang menggempur Ukraina, ternyata ada tim pasukan elite Chechnya yang dikirim untuk menghabisi presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebagai target utama.
Kehadiran pasukan elit Chechnya di Ukraina dikonfirmasi oleh pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sesuai paparan intelijen AS, invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu bertujuan menggulingkan Pemerintah Ukraina yang pro-Barat dan memasang rezim yang mendukung Rusia.
Namun, dua regu elite Chechnya yang dikirim untuk membunuh Presiden Ukraina dikabarkan telah dilumpuhkan.
Baca Juga: 50 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia Terbaru 2022: Indonesia Jauh di Atas Ukraina
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov, menyampaikan hal itu dilansir New York Post, Selasa (1/3/2022).
Tak diduga, pasukan elite Chechnya itu bisa dilumpuhkan karena dibocorkan oleh Rusia sendiri.
Menurut Danilov, dilumpuhkannya pasukan elite Chechnya itu berkat bocoran informasi intelijen dari pasukan keamanan Rusia yang bersimpati kepada Ukraina.
Di saluran TV Ukraina, Danilov mengatakan bahwa sumber dari Federal Security Service (FSB) Rusia memberi tahu Kiev tentang adanya informasi intelijen untuk melacak anggota regu elite Chechnya.
Menurut FSB Rusia, pasukan elite Chechnya itu dibagi dua kelompok, dan militer Ukraina berhasil melacaknya.
"Satu kelompok ditangani di dekat Hostomel (barat laut Kiev), yang lain ada di depan mata kami,” kata Danilov.