Follow Us

Alasan Serangan Rusia, Gara-gara Ukraina Diajak Gabung ke NATO?

Wahyu Subyanto - Jumat, 25 Februari 2022 | 14:50
Vladimir Putin menjabat Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012 silam.
Instagram @leadervladimirputin

Vladimir Putin menjabat Presiden Rusia sejak 7 Mei 2012 silam.

Namun, Putin tampaknya menginginkan lebih dari itu.

Dalam wawancara dengan koran Al-Ahram, Putin menolak Rusia bertanggungjawab atas krisis di Ukraina.

Menurut Putin, hal ini terjadi sebagai reaksi atas upaya AS dan sekutu Barat, yang menganggap mereka sebagai pemenang Perang Dingin, untuk menerapkan kehendak mereka di mana-mana.

"Janji AS dan sekutunya untuk tidak memperluas NATO ke timur ternyata hanya pernyataan semata,” kata Putin.

Baca Juga: Beranikah AS dan NATO Lawan 5 Senjata Rusia Paling Mematikan Ini?

Sejak Ukraina pecah dari Uni Soviet, perlahan Ukraina makin dekat ke negara Barat dan hendak bergabung ke NATO.

Sementara Rusia sejak lama menolak langkah Ukraina tersebut untuk bergabung dengan Eropa, baik NATO maupun Uni Eropa.

Tuntutan Putin adalah adanya jaminan dari Barat dan Ukraina, bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.

Juga agar Ukraina melucuti senjatanya (demiliterisasi) dan menjadi negara netral.

Maka solusi krisis Ukraina kemungkinan besar adalah tidak memasukkan negara itu sebagai anggota NATO, meskipun sejumlah pihak di Barat tidak bisa menerimanya.

Bagi Putin, krisis ini hanyalah kekesalan terakhir dari begitu banyak insiden, seperti saat Barat menghancurkan kepentingan Rusia di negara lain mulai dari Kosovo ke Irak, dari Libia dan Suriah.

Mungkin tujuan akhir Putin adalah ingin mengubah asumsi yang berkembang setelah Uni Soviet terpecah.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest