Beranikah AS dan NATO Lawan 5 Senjata Rusia Paling Mematikan Ini?

Kamis, 24 Februari 2022 | 14:30
wikimedia

ICBM RS-24 Yars

Nextren.com - Situasi keamanan dunia kini makin panas, setelah Rusia resmi mengambil alih dua wilayah Ukraina yang sebelumnya dikuasai pemberontak.

Tak heran jika keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin itu membuat berang Amerika Serikat dan negara-negara NATO.

Sontak saja, negara-negara NATO memberikan sanksi kepada Rusia, terutama terkait ekonomi yaitu memblokir mata uangnya di dunia bisnis, terutama yang berhubungan dengan negara Barat.

Apakah sanksi AS dan negara-negara NATO bakal berlanjut dengan serangan secara militer? Tidak ada informasi apapun untuk hal itu.

Namun sejak dulu, saat Rusia mencaplok Crimea, AS dan NATO juga bersikap keras, namun tak kunjung ada serangan militer sedikit pun ke Rusia.

Baca Juga: Gabungan Militer Rusia-China Lebih Kuat Dibanding AS: Dengan Kapal Perang, Tank dan Nuklir Lebih Banyak

Apakah AS dan NATO gentar dengan senjata militer Rusia yang terkenal mematikan?

Yang jelas, Rusia memang terus membangun kehebatannya di bidang militer lewat senjata nuklir dengan membuat torpedo nuklir buatan sendiri.

Torpedo nuklir ini melengkapi rudal nuklirnya dengan kendaraan luncur hipersonik.

Menurut Brent M. Eastwood PhD di 19fortyfive, pakar senjata dan mantan perwira Infanteri Angkatan Darat AS, inilah 5 senjata perang paling kuat milik Rusia.

1. Torpedo Nuklir Poseidon

Rusia sedang mengembangkan torpedo nuklir Poseidon baru. Torpedo bertenaga nuklir ini akan memiliki jangkauan yang sangat jauh.

Ukurannya dilaporkan sebesar bis dan berat 100 ton, yang akan dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.

Senjata ini begitu menakutkan karena bisa menargetkan kota-kota AS di kedua pantainya.

Rusia bertujuan untuk meluncurkan Poseidon dari kapal selam K-329 Belgorod.

Rusia bisa saja mengerahkan Poseidon dengan cara yang berbeda.

Peluncurannya bisa dilakukan dengan sangat lambat sehingga sulit untuk dideteksi, atau diluncurkan dari sebuah tempat di dasar laut.

Defence Blog
Defence Blog

Drone nuklir Poseidon milik Rusia

2. Sistem Pertahanan Rudal Triumf S-400

Sistem S-400 Triumf SAM telah melayani Rusia sejak 2007 dan sangat kuat, tidak hanya bisa menghancurkan pesawat berawak musuh dan beberapa drone.

S-400 Triumf SAM juga bisa melawan rudal jelajah dan rudal balistik hingga 250 mil jauhnya, tergantung pada rudal yang digunakan.

S-400 adalah varian generasi berikutnya dari sistem pertahanan rudal S-300 yang tangguh.

Setiap S-400 memiliki delapan peluncur dan 32 rudal dengan radar dan pos komando bergerak.

Baca Juga: Hadapi Rudal Hipersonik China, AS Uji Senjata Laser Terkuat

(Sputnik/Alexey Malgavko)
(Sputnik/Alexey Malgavko)

Sistem rudal Rusia S-400 Triumf SAM

Sistem S-400 bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer. S-400 Triumf merupakan sistem yang terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando.

S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis.

Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari sistem pertahanan milik AS, Patriot.

S-400 adalah sistem pertahanan rudal yang didambakan banyak negara.

Senjata ini telah dijual ke Turki, Suriah, Cina, dan India.

Awal tahun 2021, sebanyak 80 perwakilan militer dari 52 negara telah menyaksikan demonstrasi S-400.

Teknologinya terus dikembangkan, sehingga sistem S-500 generasi berikutnya mungkin keluar pada tahun 2022.

Baca Juga: Cara Kerja Pelumpuh Drone Milik Paspampres, Dipakai di PON XX Papua

3. Sistem Pertahanan Udara S-1 Pantsir

Pertahanan udara Pantsir S-1 adalah peluncur rudal bergerak yang juga memiliki senjata anti-pesawat.

Pantsir S-1 menggunakan 12 peluru kendali permukaan-ke-udara dan dua meriam 30mm.

Selain pesawat, Pantsir dapat menghancurkan rudal balistik dan jelajah yang masuk serta amunisi berpemandu presisi.

inet
inet

Senjata Rusia Pantsir S-1

Pantsir telah digunakan dalam perang saudara Suriah, konflik di wilayah Donbas, dan perang saudara Libya terbaru.

Varian lain yang ditingkatkan telah meningkatkan kemampuan radar, meningkatkan jangkauan deteksi, dan meriam putar yang efektif.

Baca Juga: Rusia Sukses Uji Rudal Dengan 8 Kali Kecepatan Suara, Jarak 450 Km Dicapai Hanya 4 Menit

4. Helikopter Penyerang Superhunter Mil Mi-28NM

Mi-28NM Superhunter adalah helikopter serang ampuh yang mirip dengan Apache AH-64 Amerika, dibuat berdasarkan model Havoc yang ditingkatkan.

Sensor baru membuatnya bisa terbang dan menyerang di malam hari.

Radar model baru memungkinkan deteksi 360 derajat bersamaan dengan citra radar dari tanah.

Helikopter Mi-28NM ini bisa melaju 186 mil per jam dengan jangkauan 280 mil.

Military review
Military review

helikopter serang Rusia Mi-28NM

Baca Juga: Kazan, Kapal Selam Nuklir Tercanggih Rusia Tahan 100 Hari di Bawah Laut

Ini adalah helikopter Pemburu Super bersenjata lengkap, dengan meriam 30mm, rudal anti-tank Ataka, dan roket.

Versi lebih canggih dilengkapi fitur bisa terbang segala cuaca, terutama untuk kondisi gurun di Timur Tengah.

Superhunter lebih baik jika berkomunikasi dengan unit pengintaian dan intelijen di lapangan, untuk menyerang target lebih cepat.

5. RS-24 Yars ICBM

ICBM RS-24 Yars diluncurkan secara mobile atau silo. Ini adalah rudal berbahan bakar padat tiga tahap.

Rudal ini bisa menyebarkan tiga hingga enam MIRV yang ditargetkan secara independen dengan kekuatan 150 hingga 250 kiloton berjangkauan 6.500 mil.

Setidaknya ada 63 ICBM Yars mobile dan 10 berbasis silo yang beroperasi pada 2016.

Reuters
Reuters

Ilustrasi rudal Rusia

Versi road-mobile sulit dideteksi dan hanya membutuhkan waktu tujuh menit untuk mempersiapkan peluncuran rudal.

Yars juga dapat dilengkapi dengan kendaraan re-entry gliding hipersonik Avangard. Seperti semua sistem hipersonik, rudal ini sangat cepat dan dapat bermanuver.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya