Nextren.com - Masih ingat dengan kejayaan era Blackberry? Saat itu mereka seolah tak terkalahkan, dengan produk yang jadi kebanggaan semua orang.
Setelah berangsur melemah, sebenarnya Blackberry mencoba bangkit dengan beragam cara, hingga akhinrya menjual lisensinya kepada perusahaan lain.
Bahkan OnwardMobility, pemilik lisensi Blackberry, tahun 2021 lalu mencoba menghadirkan smartphone 5G, meski akhirnya gagal.
Sayangnya HP 5G BlackBerry besutan OnwardMobility itu mati duluan sebelum dirilis, dan dikabarkan oleh pendiri forum CrackBerry, Kevin Michaluk.
Baca Juga: Huawei P50 Pro di Indonesia Tidak Terkoneksi Jaringan 5G, Ini Alasannya
CrackBerry ini berisi informasi dan diskusi seputar perangkat BlackBerry.
Menurut Michaluk, BlackBerry telah membatalkan perpanjangan lisensi penggunaan merek mereka, setelah paten BlackBerry dijual ke Catapult IP Innovations.
Beberapa minggu lalu, paten Blackberry sudah dijual senilai 600 juta dolar AS (sekitar Rp 8,6 triliun) kepada pembeli baru tersebut, Catapult IP Innovations.
Menurut Michalu, BlackBerry kini tengah berbenah diri dan mencoba menjauh dari dari bisnis smartphone.
Jadi rasanya wajar jika lisensi penggunaan merek Blackberry yang sebelumnya dimiliki OnwardMobility, tidak diperpanjang. Situs teknologi Android Police juga membenarkan laporan itu.
Ternyata yang membuat hape 5G BlackBerry harus batal diluncurkan tak hanya urusan lisensi, tapi ada hal lain.
Hal lain itu adalah pasokan komponen ponsel yang bermasalah, ditambah visi CEO BlackBerry yang bakal beralih ke perusahaan smartphone lain.