Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com - Berawal dari menjadi Start Up di Singapura pada 2014, Zyllem kini menjadi perusahaan layanan SaaS (Software as a Service) yang cukup berkembang.
Kini Zyllem telah masuk ke Indonesia dan memiliki klien dari industri seperti ritel, distribusi, logistik, dan e-commerce.
Kemarin (9/2), Zyllem menghadirkan acara daring yang membahas perkembangan kebutuhan logistik untuk e-commerce di Indonesia.
Berdasarkan laporan dari Google, e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan GMV (Gross Merchandise Value) sebesar 52% dari US $ 35 miliar pada 2020 menjadi US $ 53 miliar pada 2021.
Baca Juga: Solusi Masalah Konvensional di Bidang Logistik Dari Startup McEasy
Selain itu menurut laporan Mordor Intelligence, sektor logistik dan transportasi memiliki peluang pasar senilai US $ 81,3 miliar yang siap untuk dikembangkan lebih besar lagi melalui digitalisasi.
Dengan alasan tersebut lah Zyllem menghadirkan layanan untuk mengelola logistik di pasar Indonesia.
Menurut Zyllem, Indonesia memiliki tantangan tersendiri terkait proses pengiriman logistik.
Dikarenakan kondisi geografis yang membuat bergantung kepada transportasi laut untuk pengiriman domestik dan internasional.
Berbagai perusahaan juga masih bergantung pada sistem distribusi multimoda yang jauh lebih rumit.
Keadaan infrastruktur yang masih buruk dan bencana alam juga membuat perencanaan logistik menjadi tugas besar bagi setiap perusahaan.