Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Wow 'Matahari Buatan' China 5 Kali Lebih Panas dari Matahari Asli, Ini Tujuannya

None - Senin, 10 Januari 2022 | 21:58
Para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) sedang bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, matahari buatan generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China.
(XINHUA/CNNC)

Para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) sedang bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, matahari buatan generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China.

EAST sebelumnya telah mencetak rekor lain pada Mei 2021 dengan bertahan selama 101 detik pada suhu 120 juta derajat celcius yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, suhu Matahari yang sebenarnya hanya sekitar 15 juta derajat celcius.

"Operasi baru-baru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi," kata pemimpin eksperimen Gong Xianzu, dikutip dari Live Science.

Penghasil energi

Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan kekuatan fusi nuklir selama lebih dari 70 tahun.

Dengan menggabungkan atom hidrogen untuk membuat helium di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi, ini mampu mengubah materi menjadi cahaya dan panas.

Nantinya diharapkan Matahari buatan itu akan menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radiaoktif tahan lama.

Akan tetapi, mereplikasi kondisi yang ditemukan di dalam inti bintang bukanlah tugas yang mudah.

Desain yang paling umum untuk reaktor fusi, tokamak, bekerja dengan memanaskan plasma sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor dengan medan magnet yang kuat.

Namun, menjaga gulungan plasma yang bergolak dan super panas di tempatnya cukup lama untuk terjadinya fusi nuklir merupakan proses yang melelahkan.

Baca Juga: Ilmuwan Bongkar Cara Kerja Aplikasi Deepfake yang Bisa Tiru Wajah Orang

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x