Ternyata dugaan ia salah. Teror pinjol terus dilakukan dan semakin membabi buta.
Bahkan pihak pinjol menghubungi nomor temannya yang lain.
"Sehari bisa sampai 6 kali diteror penagih pinjol lewat telepon. Saat nomor tak aktif maka nomor teman-teman lain yang akan dihubungi," ujarnya.
Baca Juga: Modus Baru Pinjol Ilegal, Harus Pinjam Pinjol Lain untuk Bayar Utang Lantaran sudah geram dengan teror yang terus berdatangan, ia pun memilih mengangkat telepon dari pinjol tersebut.
"Saat saya angkat diminta segera membayar utang teman saya. Jujur berat karena itu bukan utang saya tapi karena sudah jengah terpaksa dibayar. Saya diberi nomor seri khusus yang gunanya untuk membayar utang itu," tuturnya.
Ia mengatakan utang yang harus dibayar cukup besar bagi M yang masih berstatus mahasiswa.
"Saya trauma dan takut karena diteror sama pinjol. Semoga polisi bisa kejar pelakunya," jelasnya.
Jual motor untuk bayar pinjol
Korban pinjol lainnya adala AG (32). Dari utang awal Rp 4 juta, ia harus membayar tagihan hingga Rp 28 juta karena bunga terus berjalan.
AM (25), adik AG bercerita sang kakak terjebak pinjol pada Maret 2021.
AG tergiur kemudahan yang ditawarkan aplikasi pinjol yang marak di media sosial.
Apalagi AG terdesak kebutuhan ekonomi yang sulit dipenuhi karena pandemi.