Menurutnya, poin utama dari NFT itu terdapat pada pergeseran paradigma atas nilai karya yang dijual.
Baca Juga: EA Bakal Ubah Nama Game FIFA, Tiru Langkah Konami dengan eFootball!
Sebelumnya nilai dari sebuah karya itu diukur berdasarkan kehadiran fisik, tetapi kini bergeser pada kepemilikan atas karya seni tersebut.
Lantas, apa hubungannya dengan industri game?
Kehadiran NFT ini membuat para pemain juga bisa mendapat kepemilikan in-game item, mulai dari senjata, hingga skin karakter secara absolut.
Baca Juga: Luhut Dorong Industri Game Lokal Indonesia untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dengan begitu in-game item tersebut telah menjadi aset digital pemain yang nantinya bisa diperjualbelikan.
Selain perpindahan kepemilikan, Rudi juga menerangkan unsur NFT lain dalam game adalah kelangkaan.
"Ini yang engga dipunyai sama game-game tradisional, contohnya kita mengeluarkan pedang seri khusus di Alpha Launch ini, nah itu tuh kita sudah tentukan dari awal jumlahnya hanya 2000 item," terang Rudi.
Artinya, selama game Eizper Chain ada maka item jenis itu hanya tersedia dalam jumlah 2000 saja.
Jika item tersebut sudah habis makan akan membuatnya langka. Langkanya in-game item yang dimiliki pemain akan menaikan nilai jualnya.