:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/21/poco-kaleidoskop-2024jpg-20241221073803.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/21/produktif-bersama-iqoo-13-di-tah-20241221110818.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/21/batik-resources-center-1jpeg-20241221075646.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/17/img20241214153806jpg-20241217060715.jpg)
Kenaikan drastis pelangganYouTube Music dan YouTube Premium terjadi di akhir tahun lalu, tepatnya pada bulan Desember.
Sejak bulan Desember sampai sekarang, total YouTubeMusic dan YouTube Premium sudah berhasil mengumpulkan 50 juta pelanggan.
Sayangnya, YouTube tidak merinci masing-masing jumlah pelanggan YouTube Music dan YouTube Premium.
Baca Juga: YouTube Premium Lite Akan Dirilis, Harga Berlangganan Lebih Murah!
Lebih lanjut,Global Head of Music YouTube, Lyor Cohen menerangkan bahwa YouTube Music dan YouTube Premium telah berkembang pesat di sejumlah negara dalam beberapa waktu terakhir.
Negara-negara yang dimaksud oleh Lyor Cohen adalah Korea, India, Jepang, Rusia, serta Brazil.
Karena hal itulah, jumlah pelanggan YouTube Music dan YouTube Premium sukses menembus angka 50 juta pelanggan.
Sementara itu, awalnya YouTube Music dan YouTube Premium sendiri sempat diragukan akan sukses.
Lalu, siapa yang meragukan YouTube Music dan YouTube Premium akan sukses? Yuk lanjut di halaman ketiga.
Pada awal-awal perilisannya, analis dari Morgan Stanley memprediksi YouTube Music tidak akan meraih banyak pelanggan.
YouTube Music dan YouTube Premium diprediksi hanya akan meraih 25 juta pelanggan sampai tahun 2022.
Tetapi kini, prediksi itu akhirnya terbantahkan karena kedua platform tersebut sukses meraih 50 juta pelanggan, bahkan sebelum tahun 2022.