Baca Juga: Netizen Twitter Kirim Doa Untuk Indonesia di 17 Agustus: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh!
Bahkan dilaporkan bahwa salah satu juru bicara Taliban sempat memakai akun Twitter resmi Pemerintah Afghanistan.
Dikatakan kalau Taliban secara resmi mengklaim diri atas keberhasilannya menduduki Ibu Kota Kabul dengan menyatakan kalau kondisi terkendali.
Alasan mengapa Twitter masih mengizinkan konten tersebut diunggah dijelaskan kalau perusahaan tidak memiliki kebijakan menyeluruh tentang aktivitas Taliban.
Baca Juga: Sunny Dahye Diduga Tunjukkan Karakter Palsu di Video YouTube
"Situasi di Afghanistan berkembang pesat. Kami juga menyaksikan orang-orang di negara ini (Afghanistan) menggunakan Twitter untuk mencari bantuan dan bantuan" ucapnya.
Kebijakan YouTube Terkait Taliban
Informasi yang dihimpun dari The Verge mencatat bahwa YouTube menegaskan sikapnya terhadap isu Taliban di Afghanistan.
Platform berbagi video itu mengaku telah menghentikan semua akun yang terkait Taliban berdasarkan interpretasinya terhadap Undang-Undang Sanksi Amerika Serikat.
Baca Juga: Beginilah Masa Depan Facebook Menurut Pendirinya, Sangat Canggih dan Berbeda
Seorang perwakilan YouTube mengatakan, "YouTube mematuhi semua sanksi dan undang-undang kepatuhan perdagangan yang berlaku, termasuk sanksi AS yang relevan."
"Jika kami menemukan akun yang diyakini dimiliki dan dioperasikan oleh Taliban Afghanistan, kami akan menghentikannya," pungkasnya.