Lebih lanjut, Hendra pun menyarankan sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terjadinya kebocoran data saat mengimplementasikan jaringan 5G.
Hendra menyebutkan bahwa sistem enkripsi end-to-end adalah salah satu cara yang penting untuk dilakukan.
Baca Juga: Deretan HP Ini Bisa Rasakan Jaringan 5G Indonesia Setelah Uji Layak Operasi
Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan seluruh data yang berada di jaringan 5G sudah terlindungi secara menyeluruh.
Meski kemungkinan serangan terhadap data yang sudah terenkripsi masih ada, namun perlindungan yang dilakukan tidak akan membuat data pengguna bisa dicuri oleh para hacker.
"Walaupun misal ada kebocoran di tengah-tengah enkripsi, setidaknya para hacker tidak bisa membongkar data tersebut," tegas Hendra saat menjawab pertanyaan wartawan.
Selain enkripsi, sejumlah perusahaan harus memperhatikan sistem penyortiran traffic sharing dengan benar.
Baca Juga: Hari Ini Telkomsel Resmi Hadirkan Jaringan 5G di Indonesia, 6 Lokasi Ini Siap Dicoba!
Pasalnya Hendra menjelaskan bahwa dalam jaringan 5G akan ada yang disebut traffic sharing untuk dapat digunakan oleh beberapa perusahaan secara bersamaan,
Oleh karenanya, perusahaan diimbau untuk bisa lebih memperhatikan data-data mana saja yang tidak penting untuk bisa disortir menggunakan sistem tersebut.
Baca Juga: Jaringan 5G Diprediksi Ubah Tren Industri Game, Playstation Terancam!