Nextren.com - Untuk mendukung pemulihan pariwisata di Bali, pemerintah berencana 'bekerja dari Bali' untuk sebagian ASN bidang tertentu.
Dari aktifitas tersebut, diharapkan terjadi perputaran ekonomi yang untuk membantu pemulihan pariwisata Bali yang sangat terpuruk akibat pandemi.
Terkait rencana tersebut, XL Axiata memastikan jaringan di Bali dalam kondisi siap mendukung pelanggan yang hendak menjalankan aktifitas “work form Bali”.
Selama masa pandemi, kualitas jaringan di seluruh Bali dijaga, dan siap mendukung berbagai upaya untuk memulihkan pariwisata dan perekonomian daerah secara umum.
Baca Juga: Prediksi Trend Micro: Sistem WFH dan Berbasis Cloud Jadi Sasaran Empuk di 2021
Saat ini, jaringan di Bali telah menjangkau seluruh kabupaten/kota di Pulau Dewata. Ditopang oleh total lebih dari 6.500 BTS, sekitar 2.500 di antaranya BTS 4G. Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto dalam keterangannya kepada Nextren (7/6) mengatakan, “Bali yang sangat popular secara global sebagai destinasi wisata global sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 setahun terakhir ini."
"Kami tetap menjaga layanan karena selain wisatawan, pelanggan dari kalangan masyarakat setempat juga cukup besar, yaitu lebih dari 1,9 juta."
"Kami menyambut baik jika memang banyak pihak tergerak untuk melakukan work from Bali sehingga bisa ikut membangkitkan kondisi wisata di sini,” tambah Dodik.
Menurut Dodik, selama ini terus dilakukan penambahan kapasitas jaringan dengan cara upgrade kapasitas BTS maupun transmisi serta fiberisasi di seluruh area pulau Bali.
Sejak setahun terakhir, utilisasi jaringan data di Bali sekitar 69%.
Jadi masih cukup untuk menampung kenaikan trafik hingga sekitar 30% saat wisatawan mulai datang kembali lagi.
Di seluruh Bali, sekitar 42% dari BTS XL Axiata telah terfiberisasi, sehingga kualitas jaringan data yang ada saat ini diklaim bisa mendukung kebutuhan akses data oleh masyarakat, termasuk akses ke layanan data yang berkapasitas besar.