Nextren.com - TikTok baru saja meluncurkan sebuah kebijakan privasi terbaru untuk disetujui oleh para penggunanya.
Namun ada beberapa hal yang memicu timbulnya sebuah pertanyaan, di mana dalam kebijakan privasi tersebut itu, TikTok menyatakan bahwa pihaknya akan memiliki izin dan menganalisis konten pengguna.
Bahkan laporan dari The Verge menyebut kalau TikTok juga bisa mengambil data penting seperti wajah dan suara pengguna yang termasuk kedalam informasi biometrik.
Baca Juga: TikTok Aplikasi Paling Banyak Diunduh, Kalahkan Facebook dan WhatsApp
"Kami dapat mengumpulkan informasi tentang gambar dan audio yang merupakan bagian dari Konten Pengguna Anda, seperti mengidentifikasi objek dan pemandangan yang muncul, keberadaan dan lokasi dalam gambar fitur dan atribut wajah dan tubuh, sifat, audio, dan teks kata-kata yang diucapkan dalam Konten Pengguna Anda," tulis TikTok dalam kebijakan privasinya.
Dalam kebijakan tersebut pihak TikTok mengklaim bahwa apa yang dilakukannya itu untuk mengaktifkan efek video khusus, moderasi konten, klasifikasii demografis, rekomendasi iklan, dan operasi non-identifikasi pribadi lainnya.
Lantas apakah pengumpulan data yang akan dilakukan TikTok ini berbahaya?
Melanjuti informasi yang dihimpun dari The Verge, apa yang dilakukan oleh TikTok disinyalir sebagai salah satu langkah yang masih terpantau aman untuk keamanan data pengguna.
Pasalnya TikTok menjelaskan secara rinci untuk apa data biometrik itu dikumpulkan oleh pihak perusahaan.
Baca Juga: Perbedaan Aplikasi Penghasil Uang TikTok dan TikTok Lite, Jangan Salah Ya!
Dengan begitu, nantinya para pengguna akan bisa mendapatkan pengalaman bermain TikTok yang lebih intim dan sesuai dengan karakteristik penggunanya.
Selain itu, TikTok pun menyatakan bahwa pihaknya akan meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu sebelum mengumpulkan informasi.
Baca Juga: Cara Upload Video ke TikTok Durasi 3 Menit Dari Aplikasi dan Galeri HP
Namun hal tersebut dijalankan hanya pada negara-negara yang memiliki sistem hukum seperti itu.
"Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami terhadap transparansi, kami baru-baru ini memperbaiki Kebijakan Privasi kami (TikTok) untuk memberikan kejelasan lebih lanjut tentang informasi yang mungkin kamu kumpulkan," jelas TikTok dikutip dari The Verge.
Tapi dugaan saat ini mensinyalir kalau apa yang dilakukan oleh TikTok akan bisa lebih dari yang diungkapkan dalam kebijakan privasi anyarnya itu.
Sebab TikTok tidak dapat menjelaskan jenis data apa yang dirujuk oleh istilah yang disebutkannya di dalam kebijakan privasi.
Tak hanya itu, ada kemungkinan juga kalau kebijakan privasi baru TikTok ini merupakan tanggapan pada gugatan yang sempat dilayangkan oleh national class action yang merupakan salah satu lembaga di AS.
Baca Juga: Cara Ubah Koin TikTok Lite Jadi Saldo OVO, Lumayan Buat THR Lebaran
Lembaga tersebut sempat menuduh TikTok melakukan pelanggaran privasi dan membuat TikTok harus membayar sekitar 92 juta USD.
Tapi pihak TikTok pun dikatakan telah menyangkal dugaan tersebut, dikutip dari The Verge.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menunggu saja informasi resmi terbaru dari TikTok terkait kebijakan privasi tersebut.
(*)