Selain itu, TikTok pun menyatakan bahwa pihaknya akan meminta persetujuan pengguna terlebih dahulu sebelum mengumpulkan informasi.
Baca Juga: Cara Upload Video ke TikTok Durasi 3 Menit Dari Aplikasi dan Galeri HP
Namun hal tersebut dijalankan hanya pada negara-negara yang memiliki sistem hukum seperti itu.
"Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami terhadap transparansi, kami baru-baru ini memperbaiki Kebijakan Privasi kami (TikTok) untuk memberikan kejelasan lebih lanjut tentang informasi yang mungkin kamu kumpulkan," jelas TikTok dikutip dari The Verge.
Tapi dugaan saat ini mensinyalir kalau apa yang dilakukan oleh TikTok akan bisa lebih dari yang diungkapkan dalam kebijakan privasi anyarnya itu.
Sebab TikTok tidak dapat menjelaskan jenis data apa yang dirujuk oleh istilah yang disebutkannya di dalam kebijakan privasi.
Tak hanya itu, ada kemungkinan juga kalau kebijakan privasi baru TikTok ini merupakan tanggapan pada gugatan yang sempat dilayangkan oleh national class action yang merupakan salah satu lembaga di AS.
Baca Juga: Cara Ubah Koin TikTok Lite Jadi Saldo OVO, Lumayan Buat THR Lebaran
Lembaga tersebut sempat menuduh TikTok melakukan pelanggaran privasi dan membuat TikTok harus membayar sekitar 92 juta USD.
Tapi pihak TikTok pun dikatakan telah menyangkal dugaan tersebut, dikutip dari The Verge.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menunggu saja informasi resmi terbaru dari TikTok terkait kebijakan privasi tersebut.