Berdasarkan penuturan Uroffi yang menggeluti bidang videografi, masalah yang dihadapi para pemula di awal terjun ke TikTok adalah kurang percaya diri.
"Pertama, masalah orang-orang kayak gak pede atau insecure," ucapnya dalam sesi tanya jawab.
Ia pun menyarankan bagi para calon kreator untuk memposting terlebih dahulu konten andalannya tanpa memikirkan viral atau tidaknya.
Baca Juga: TikTok Rilis Film Pendek Vertikal Pertama di Platformnya, Kok Bisa?
"TikTok itu algoritmanya baik banget, ketika konten kita bagus, itu bisa auto viral," ujarnya.
Selain itu, mengikuti ajang perlombaan juga bisa menjadi sarana lain untuk mempermudah jalan ketika hendak terjun ke TikTok.
Uroffi beralasan bahwa dengan berpartisipasi dalam berbagai lomba videografi, makan kreator dapat memperluas jaringannya.
Pendapat senada pun dilontarkan oleh Mega Gumelar atau yang lebih dikenal Megaieo.
Ia menyarankan bahwa konten pertama yang dibuat dan diunggah ke TikTok itu adalah konten yang mengikuti tren.
Baca Juga: TikTok Luncurkan Fitur Baru, Percantik Video Lewat Music Visualizer!
"TikTok itu trend based, jadi follow the trend," ungkap Mega.