Follow Us

Brandstory

Konten ini Merupakan Kerjasama Nextren dengan Huawei

Sederet Aplikasi yang Laris Manis Digunakan Pelajar Selama Pembelajaran Jarak Jauh

Fathia Yasmine - Jumat, 30 April 2021 | 10:49
Ilustrasi penggunaan tablet untuk pembelajaran jarak jauh
Dok. Huawei

Ilustrasi penggunaan tablet untuk pembelajaran jarak jauh

Nextren.com – Belajar dari rumah menjadi opsi yang dipilih oleh dunia pendidikan untuk beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19.

Di Tanah Air, model pembelajaran jarak jauh diterapkan oleh seluruh lembaga pendidikan, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Umumnya, untuk menyampaikan materi pembelajaran, lembaga pendidikan dan tenaga pengajar mengandalkan beragam aplikasi.

Sepanjang 2020, aplikasi-aplikasi yang dapat membantu berjalannya proses belajar jarak jauh digunakan secara masif.

Baca Juga: Tim Cook Sebut Kelangkaan Mac dan iPad Akan Terjadi Hingga Akhir 2021

Dua di antaranya adalah aplikasi meeting virtual dan layanan berbagi dokumen secara daring. Kebanyakan aplikasi yang dijadikan andalan menawarkan fitur penggunaan gratis.

Tidak hanya dua jenis aplikasi tersebut. Di Indonesia, peningkatan jumlah pengguna juga dialami penyedia aplikasi yang spesifik untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan.

Menurut laporan AppsFlyer berjudul “Marketing Aplikasi Indonesia Edisi 2020”, instalasi aplikasi pendidikan mengalami pertumbuhan sebanyak 33 persen selama periode Januari hingga September 2020.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut aplikasi-aplikasi yang banyak digunakan di Indonesia untuk membantu pembelajaran selama pandemi.

Baca Juga: Apple Rilis Update Firmware Terbaru AirPods, Setelah 7 Bulan Lamanya!

Zoom

Zoom menjadi aplikasi yang cukup booming sejak awal pandemi. popularitas Zoom terus melejit sepanjang tahun 2020.

Menurut data yang dikumpulkan Learnbonds (2020), unduhan aplikasi Zoom meningkat sebesar 1.270 unduhan pada 22 Februari hingga 22 Maret 2020. Tingginya angka unduhan tersebut berpengaruh besar terhadap pendapatan Zoom di masa pandemi.

Laporan Statista (2021) mencatat, pendapatan Zoom sepanjang 2020 meroket hingga Rp 37,7 triliun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 8,88 triliun. Pada akhir 2020, Zoom tercatat telah total unduhan sebanyak 485 juta kali unduhan dengan 3,3 triliun jumlah pertemuan.

Tak hanya digunakan sebagai ruang meeting pekerja kantoran, Zoom juga digunakan oleh sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: 6 Fitur Menarik di OPPO Reno5 Untuk Rayakan Momen Lebaran 2021

Aplikasi ini dinilai cukup fleksibel untuk menjadi media pembelajaran bagi siswa. Jumlah partisipan Zoom dapat mencapai 100 orang untuk akun gratis tetapi durasi pertemuan dibatasi hanya 40 menit. Sementara akun premium, jumlah partisipannya dapat mencapai 500 orang.

Hadirnya fitur share screen, kolom percakapan, dan tanya jawab membuat aplikasi ini cukup ideal untuk menunjang kegiatan pembelajaran online.

Google Classroom

Salah satu aplikasi yang banyak digunakan untuk PJJ adalah Google Classroom. Sebagai informasi, Google Classroom merupakan layanan gratis yang dikembangkan Google for Schools. Melalui layanan ini, pelajar maupun pendidik dapat membuat, membagikan, menilai tugas secara daring, hingga berbagi dokumen.

Sepanjang tahun 2020, survei Apptopia (2021) melaporkan jumlah unduhan aplikasi tersebut telah mencapai 254 juta kali. Padahal, pada Januari 2019 jumlah pengguna Google Classroom hanya berada di kisaran 40 juta orang.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Resmi Lenovo ThinkBook 15p Gen 2i di Indonesia

Popularitas Google Classroom kian meroket seiring berkembangnya tren PJJ. Bahkan, Google dalam blog resminya mengklaim bahwa aplikasi tersebut sudah digunakan oleh lebih dari 150 juta pelajar dan tenaga pengajar di seluruh dunia.

Untuk merayakan keberhasilan tersebut, Google mengumumkan akan menghadirkan mode offline dan berbagai fitur baru pada akhir 2021.

Google Meet

Tidak hanya Zoom, lonjakan unduhan selama masa pandemi juga dialami Google Meet. Menurut riset AppBrain (2020), pada awal Maret 2020, Google Meet telah diunduh sebanyak lima juta kali oleh pengguna internet di seluruh dunia.

Namun, jumlah tersebut meningkat menjadi 10 juta unduhan dalam kurun waktu 20 hari setelahnya. Peningkatan jumlah unduhan terus terjadi pasca Google menggratiskan platform konferensi video tersebut pada Mei 2020. Jumlah unduhan meningkat menjadi 50 juta kali.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Resmi Lenovo ThinkBook 15p Gen 2i di Indonesia

Sepanjang 2020, riset Apptopia mengungkapkan bahwa Google Meet menempati peringkat kesembilan sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh dengan total 254 juta kali unduhan.

Di Indonesia, Google Meet juga menjadi alternatif aplikasi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran online, di samping Zoom dan Google Classroom.

Ruang Guru

Selain platform pertemuan dan kelas online, penggunaan platform pembelajaran online pun ikut melonjak. Salah satunya, startup edukasi buatan anak bangsa, Ruang Guru.

Dikutip dari blog resminya, Ruang Guru mencatat peningkatan jumlah pengguna sebesar 7 juta pengguna. Angka tersebut naik 46 persen dibandingkan dengan data per akhir Desember 2019.

Baca Juga: Performa Redmi K40 Gaming di Game PUBG Mobile dan Genshin Impact

Aplikasi Ruang Guru, menjadi salah satu aplikasi edukasi yang digemari dan digunakan para siswa pada masa pandemi dan melengkapi pembelajaran jarak jauh. Aplikasi ini pun telah tersedia di AppGallery yang merupakan toko aplikasi yang dikembangkan Huawei pada Huawei Mobile Service.

Panduan menggunakan Google Classroom di perangkat Huawei
Dok. Huawei

Panduan menggunakan Google Classroom di perangkat Huawei

Belajar lewat perangkat mobile

Meski saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mewacanakan pembukaan kembali sekolah-sekolah, sistem pembelajaran daring diramal masih akan terus berlangsung.

Pasalnya, sistem blended learning—penggabungan antara tatap muka dan online—akan menjadi opsi model pembelajaran pula.

Terkait sarana belajar, selain laptop perangkat mobile yang praktis seperti ponsel pintar dan tablet menjadi pilihan.

Nah, bagi Anda orangtua yang ingin memberikan sarana berupa perangkat mobile yang praktis lagi mumpuni buat kebutuhan belajar, rangkaian tablet dari Huawei dapat menjadi pilihan.

Baca Juga: Samsung Umumkan Laptop Gaming Galaxy Book Odyssey, GPU-nya Garang!

Sebagai informasi, tablet Huawei telah beroperasi dengan layanan Huawei Mobile Services (HMS) di mana di dalamnya terdapat AppGallery yang memuat beragam aplikasi.

Keempat aplikasi untuk pembelajaran di atas telah terintegrasi pula dengan AppGallery dan dapat diakses melalui fitur Top Apps Education.

Misalnya saja ketika ingin menggunakan Google Classroom, pengguna cukup mengetik nama aplikasi tersebut di kolom pencarian AppGallery untuk memunculkan daftar aplikasi.

Jika aplikasi Google Classroom sudah terlihat di daftar pencarian, klik tombol open. Pengguna akan diberikan opsi untuk menampilkan aplikasi di kolom Quick App Center. Quick App Center sendiri berguna sebagai penampil shortcut atau ikon pada tampilan home screen.

Baca Juga: Samsung Umumkan Laptop Gaming Galaxy Book Odyssey, GPU-nya Garang!

Hadirkan beragam aplikasi yang mudahkan keseharian

Tak hanya aplikasi pendidikan, tablet Huawei juga dilengkapi beragam aplikasi yang mudahkan kehidupan. Pada 2020, Huawei telah bekerja sama dengan 2,3 juta developer. Saat ini, HMS telah terintegrasi dengan 120 juta aplikasi. Di Indonesia sendiri, Huawei telah bekerja sama dengan 90 persen pengembang aplikasi lokal agar produk mereka bisa terdaftar di AppGallery.

Melalui integrasi tersebut, Huawei berhasil mencetak jumlah pengiriman tablet sebanyak 16 juta unit ke seluruh dunia pada 2020.

Angka tersebut menjadikan Huawei sebagai produsen tablet peringkat ke-4 secara global dengan market share 9,8 persen menurut laporan IDC. Huawei juga berhasil mendongkrak penjualan tablet.

Tercatat, pada tahun 2020, Huawei berhasil menjual 15,3 juta produk tablet dan terus mengalami kenaikan di 2021 dengan total penjualan 16,3 unit.

Baca Juga: Review Oppo Reno5 F, Harga Paling Murah Tapi Spesifikasi Tidak Kalah

Selain mampu menyediakan berbagai aplikasi pembelajaran, AppGallery juga telah terintegrasi dengan berbagai layanan perbankan maupun aplikasi belanja.

Salah satunya ditandai dengan hadirnya aplikasi keuangan seperti BNI Mobile Banking, BCA Mobile, Livin by Mandiri, BSI Mobile, OCTO Mobile by CIMB Niaga.

Untuk kebutuhan berbelanja, aplikasi e-commerce seperti Bukalapak, Blibli, JD.ID, Shopee, hingga Lazada juga sudah tersedia di AppGallery.

Sementara, untuk layanan hiburan dan olah data, AppGallery juga sudah mendukung aplikasi streaming seperti iflix, Huawei Video, dan Vidio serta aplikasi Office.

Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima Bansos dan Login Cek Bansos Kemensos

Saat ini, Huawei telah tercatat sebagai toko aplikasi terbesar ketiga untuk kategori perangkat mobile. Dengan demikian, pelajar tidak perlu lagi takut menggunakan tablet Huawei karena seluruh aplikasi pembelajaran dan produktivitas bisa berjalan lancar layaknya tablet pada umumnya.

Topic : Sederet Aplikasi yang Laris Manis

Editor : Sheila Respati

Baca Lainnya

Latest