Dengan begitu, kepimilikan tweet tersebut akan membuat Sina Estavi mendapatkan hak atas token unik di blockchain.
Ia pun disinyalir dapat membuat cuitan itu sebagai sebuah alat invetasi baru seperti aset digital lainnya.
Baca Juga: Saingi Clubhouse, Fitur Twitter Spaces Akan Hadir Mulai April
Namun perbedaan antara NFT dengan yang lainnya adalah tidak bisa dipertukarkan.
"Seperti tanda tangan di kartu bisbol, NFT itu sendiri adalah tanda tangan pembuat konten, membuatnya langka, unik, dan berharga," tulis keterangan dari Valuables, (8/3).
Jadi pembeli cuitan itu hanya akan mendapatkan hak atas token unik yang menghubungkan namanya dengan karya Jack Dorsey tersebut.
Baca Juga: Akun Palsu Customer Service Bank Ramai di Twitter, Korban Habis Jutaan
"Nilai NFT sebagian besar diturunkan sebagai fungsi dari kelangkaan dan spekulasi," ungkap Tom C.W. Lin, seorang profesor Temple University Beasley School of Law, dikutip dari Business Insider.
"Sebuah NFT sendiri tidak memiliki banyak nilai intrinsik di luar faktor-faktor tersebut," lanjutnya.
(*)