Alhasil, pengguna internet dapat membuat dan membagikan konten buatan mereka sendiri.
Di era Web 2.0 ini juga Tim melihat bagaimana teknologi ciptaannya disalahgunakan.
Baca Juga: Duh! Smartphone Android Versi Lama Tidak Dapat Keamanan Tambahan di 2021
Ia juga melihat langsung bagaimana perusahaan teknologi raksasa menyalahi pemakaian data penggunanya yang didirikan di atas ciptaan Tim.
Misalnya, seperti skandal Cambridge Analytica oleh Facebook.
Skandal ini merupakan salah satu kasus di atas jaringan web yang membuat Tim bersedih.
Facebook mengakui telah mengekspos lebih dari 80 juta data pengguna ke perusahaan riset politik Cambridge Analytica, untuk dipakai dalam upaya pemenangan Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat tahun 2016.
Selain itu, pada 2012, Facebook juga menggulirkan eksperimen kepada hampir 700.000 penggunanya melalui news feed untuk mengetahui apakah Facebook dapat memengaruhi keadaan emosional mereka.
Eksperimen ini dilakukan tanpa sepengetahuan para pengguna.
Skandal Facebook tersebut melenceng dari visi Tim ketika menciptakan WWW sebagai platform terbuka dan demokratis untuk semua.
Sebagai orang yang memulai semua ini, dia dilanda rasa sedih.