Bukan hanya itu, Donald Trump juga diperingatkan untuk tidak kembali memposting hal-hal yang memicu pertikaian.
Kalau hal itu masih dilakukan oleh mantan presiden AS itu di kemudian hari, maka Twitter akan tetap menghapus akun @realDonaldTrump selamanya.
Peringatan ini sebenarnya dilakukan oleh Twitter bukan tanpa alasan.
Dikutip dari Forbes, pihak Twitter mengaku tidak ingin mengambil risiko yang lebih besar untuk para pengguna platformnya.
Baca Juga: Begini Cara Pengguna Agar Dapat Lencana Verifikasi Twitter
Selain itu, opsi penangguhan juga sebenarnya dihindari oleh Twitter, sesuai dengan "Kebijakan Kepentingan Publik".
Dalam aturan tersebut tertulis bahwa akun-akun milik pemimpin dunia harus dibiarkan aktif.
Tapi dengan pertimbangan akibat yang bisa ditimbulkan oleh cuitan tersebut, maka Twitter memutuskan untuk melakukan penangguhan sementara.
Baca Juga: Facebook, YouTube, dan Twitter Terancam diblokir Rusia
"Kami akan terus mengevaluasi situasi secara real time, termasuk memeriksa aktivitas di lapangan dan pernyataan yang dibuat di Twitter," tulis @Twittersafety.
Twitter juga mengklaim akan terus memberikan informasi keppada punlik jika ada eskalasi lebih lanjut dalam pendekatan penegakan hukum yang diperlukan.