Nextren.com - Pertarungan teknologi canggih terlihat sangat sengit di ranah teknologi militer.
Beragam teknologi terbaru seringkali dikembangkan oleh militer, termasuk cikal bakal internet dan satelit.
Beberpaa negara maju kini sedang dalam persaingan keras untuk berpcau dalam teknologi militer, salah satunya rudal berkecepatan sangat tinggi.
Sejumlah media Jerman kini memperingatkan pengembangan senjata hipersonik Rusia dan China.
Baca Juga: Rusia Sukses Uji Rudal Dengan 8 Kali Kecepatan Suara, Jarak 450 Km Dicapai Hanya 4 Menit
Peringatan itu mengatakan bahwa senjata itu menimbulkan "mimpi buruk" bagi keamanan Eropa.
Melansir Express.co.uk, Gerhard Hegmann, seorang jurnalis di Die Welt, mengatakan adopsi rudal hipersonik Moskow dan Beijing menandai "spiral ancaman" baru ke Eropa dari Rusia dan China.
Reporter itu mencatat ketakutan baru-baru ini terhadap pangkalan militer AS di Ramstein, di mana Jerman menggambarkannya sebagai kekuatan destruktif persenjataan Rusia.
Hegmann mengatakan, pangkalan AS disiagakan ketika sebuah kapal selam Rusia melakukan uji rudal balistik antarbenua (ICBM).
Sementara AS terus-menerus waspada terhadap ancaman, dia menambahkan senjata hipersonik yang hampir tidak mungkin untuk dicegat.
"Dengan munculnya apa yang disebut senjata hipersonik, rantai peringatan yang ada tentang peluncuran rudal dan sistem rudal anti-balistik menjadi tidak berguna dan waktu untuk bereaksi terhadap peluncuran berkurang secara drastis," jelas Hegmann.
Jurnalis itu kemudian mengutip para ahli Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman yang menyatakan rudal hipersonik akan merusak keseimbangan kekuatan antara negara-negara nuklir.