Follow Us

Sengitnya Persaingan Memonetisasi Konten di Platform OTT Indonesia

Wahyu Subyanto - Rabu, 16 Desember 2020 | 20:54
Ilustrasi media online
allthatsinteresting.com

Ilustrasi media online

Di Indonesia, industri OTT yang sedang berkembang sangatlah kompetitif.

Baca Juga: Media China Sebut Trump Sedang Mempersiapkan 'Kegilaan Terakhir' untuk Beijing

Untuk memonetisasi bisnis mereka, banyak perusahaan media perlu meningkatkan skala layanan dan memperluas penawaran mereka.

Tujuannya untuk memenuhi beragam permintaan pelanggan yang telah mengubah perilaku online-nya menyusul dampak pandemi.”

Dengan persaingan untuk memonetisasi dan mendapatkan perhatian pelanggan, 70% dari responden memprediksi munculnya gerakan menuju model langganan video-on-demand (video berdasarkan permintaan) sebagai opsi monetisasi yang lebih berkelanjutan.

Walau demikian, beberapa responden memilih pendekatan hibrida, yaitu menawarkan konten gratis dengan kualitas video atau pengalaman pengguna secara terbatas, sekaligus memonetisasi dengan iklan.

Tujuannya agar layanan mereka lebih mudah diakses dan dimonetisasi dengan iklan, saat pelanggan masih membiasakan diri dengan gagasan membayar untuk langganan konten.

Cara untuk mencapai skala dan melakukan penetrasi pasar adalah memiliki pustaka konten super lengkap dan kolaborasi yang lebih hebat dalam ekosistem media.

Namun, keamanan siber tetap menjadi masalah universal di seluruh industri.

Semua responden yang diwawancarai menyebutkan peretasan, pencurian identitas, atau pelanggaran data sebagai kekhawatiran utama.

Baca Juga: Cara Mudah Share Spotify Wrapped 2020 ke Media Sosial, Bisa Buat Pamer Nih!

Tahun 2020 ini, situs web video mengalami peningkatan serangan 208%, sedangkan layanan video mengalami peningkatan serangan 63%.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest