Nextren.com -Platform yang biasanya menjadi tempat tersebarnya hoaks, kini perlahan membaik.
Hoaks biasanya tersebar ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter hingga YouTube.
YouTube di Indonesia hari ini meluncurkan panel informasi cek fakta untuk memberantas hoaks di konten video.
Ini merupakan salah satu wujud dari komitmen YouTube untuk meningkatkan pengalaman mendapatkan berita, melawan misinformasi dan disinformasi di platform.
Baca Juga: Bos Facebook Mark Zuckerberg Disindir Eminem Lewat Lagu Rap, Suaranya Dari Robot AI Canggih Ini
Panel informasi cek fakta ini hadir dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan konteks yang mendampingi konten di platform untuk membantu pengguna membuat penilaian yang lebih cerdas.
YouTube dikatakan telah menjadi tempat masyarakan untuk mendapatkan berita dan informasi.
Informasinya juga berbagai macam, seperti tentang suatu pemilihan umum, mendapatkan berbagai perspektif tentang suatu topik, atau mengetahui tentang peristiwa breaking news.
YouTube mengatakan waktu menonton konten seputar berita otoritatif meningkat lebih dari 75% selama tiga bulan pertama tahun 2020 di seluruh dunia.
Perusahaan itu juga paham akan pentingnya memberikan informasi terpercaya dari sumber berita otoritatif kepada masyarakat Indonesia.
"Itulah sebabnya selama beberapa tahun belakangan kami terus bekerja keras untuk meningkatkan pengalaman penonton dalam mendapatkan berita aktual dan dari sumber otoritatif, baik dari ketersediaan breaking news dan top news di beranda YouTube, hingga panel informasi cek fakta ini," kata YouTube.
Panel informasi cek fakta dapat memberikan konteks segar dalam situasi seperti ini dengan menyoroti cek fakta pihak ketiga yang relevan di atas hasil penelusuran untuk pertanyaan yang relevan.
Baca Juga: YouTube Akan Banjiri Iklan Lebih Banyak Meski Konten Tidak Dimonetisasi, Bikin Repot!
Dengan hal ini diharapkan penonton dapat membuat keputusan cerdas mereka sendiri tentang klaim yang dibuat dalam berita.
Penerbit yang berpartisipasi saat ini antara lain CekFakta.com, sebuah prakarsa pengecekan fakta kolaboratif yang melibatkan 24+ organisasi media, termasuk seluruh 6 penandatangan the International Fact-Checking Network (IFCN) dari Indonesia.
Verifikasi informasi dalam bahasa Inggris juga dapat muncul dari lembaga internasional dari negara lain, contohnya Amerika Serikat dan India.
Cara Kerjanya
Terdapat beberapa faktor yang menentukan apakah panel informasi cek fakta akan muncul untuk suatu penelusuran tertentu.
Yang paling penting, artikel cek fakta yang relevan harus tersedia dari penerbit yang memenuhi syarat.
Dan untuk menyesuaikan kebutuhan penonton dengan informasi yang kami berikan, cek fakta hanya akan muncul ketika orang mencari klaim spesifik.
Contohnya, jika seseorang mencari "apakah gempa baru saja terjadi di Jakarta”, mereka mungkin akan melihat artikel cek fakta yang relevan.
Berbeda dengan mencari pertanyaan yang lebih umum seperti "gempa", mereka mungkin tidak akan melihat artikel cek fakta yang relevan.
Baca Juga: Meski Hape Biasa, Seri Nokia Ini Bisa WhatsApp Sampai YouTube Lho!
Semua artikel cek fakta dipilih sesuai pada Panduan Komunitas YouTube dan penonton dapat mengirimkan masukan kepada platform.
Panel informasi cek fakta menggunakan jaringan terbuka penerbit pihak ketiga dan memanfaatkan sistem penanda ClaimReview.
YouTube mendorong lebih banyak penerbit dan pengecek fakta untuk berpartisipasi selama mereka mengikuti Panduan ClaimReview yang tersedia secara publik.
Atau merupakan penanda tangan terverifikasi dari International Fact-Checking Network’s (IFCN) Code of Principles, atau merupakan penerbit otoritatif.
Panel informasi cek fakta ini telah tersedia di Brasil, India, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.
(*)