Tahun ini, jumlah pengguna smartphone di Indonesia diprediksi akan mencapai lebih dari 100 juta pengguna (lembaga riset digital eMarketer).
Jumlah ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika. Hal ini tentunya menjadi potensi yang sangat besar untuk mengembangkan mobile wallet di Indonesia.
Sepanjang 2017, ShopBack melihat ada beberapa mobile wallet yang sering diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia, yakni GoPay, Jenius, TCash, Pay Pro dan OVO.
Dilihat dari Google Trends, volume pencarian untuk kelima mobile wallet ini mengalami peningkatan.
Hal yang paling menakjubkan terjadi pada OVO. Aplikasi yang diperkenalkan awal 2017 ini telah menduduki peringkat teratas, Top Free App kategori keuangan di App Store dan posisi ketiga di Google Store dengan jumlah pengunduhan lebih dari 1 juta (Appanie.com)
2018 akan menjadi saksi pertumbuhan mobile wallet di Indonesia. Baru-baru ini OVO dari Lippo bermitra dengan Grab untuk menyediakan layanan uang elektronik. Dengan kerjasama tersebut, pengguna aplikasi Grab, sudah bisa menggunakan GrabPay untuk membayar biaya perjalanan mereka.
Selain itu, GoPay dari Go-Jek, yang juga telah mengakuisisi tiga perusahaan fintech pada Desember lalu.
Yonathan mengukapkan, akan banyak lagi bermunculan beberapa kerjasama antara perusahaan lainnya untuk menciptakan mobile wallet guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam hal ini, menurut Yonathan, kesiapan masyarakat untuk memanfaatkan mobile wallet manjadi penentu utama pada pertumbuhan industri ini.
(BACA:Cuma Rp 400 Ribuan, 4 Smartphone Android Ini Miliki Kamera 5MP)
Jasa Pengiriman di Hari yang Sama jadi Pilihan Utama