Nextren.com - Pandemi yang berkepanjangan karena virus tidak hanya berdampak di Indonesia, namun Amerika Serikat juga.
Semua pelajar di negara tersebut juga beralih secara online, yang dimana juga membutuhkan sebuah perubahan untuk kurikulum siswa.
Yang tidak terduga ialah, negara tersebut ternyata banyak yang tidak memiliki akses internet atau komputer di rumah.
USAFacts merupakan sebuah organisasi non-partisan yang didanai oleh mantan CEO Microsoft Steve Ballmer.
Baca Juga: 15 Ribu Siswa Tes Online ZTST, 96 Pemenangnya Raih Beasiswa Zenius dan Telkomsel Senilai Rp 3 Miliar
Mereka mengatakan 4,4 juta rumah tangga dengan anak-anak tidak memiliki akses yang konsisten ke komputer untuk pembelajaran online selama pandemi.
Melihat permasalahan tersebut dua mahasiswa dari Stanford University, Isabel Wang dan Margot Bellon berusaha untuk memberikan solusi.
Mereka membuat situs yang dinamakan Bridging Tech yang saat ini sudah menyediakan lebih dari 400 laptop rekondisi untuk anak-anak yang paling membutuhkannya.
Pelajar yang mendapatkan laptop, beberapa diantaranya tinggal di tempat penampungan tunawisma.
Dimulai dengan siswa di Bay Area di mana ada sekitar 2.000 siswa tunawisma.
Keduanya terlihat berkomitmen untuk membangun organisasi yang langgeng dan mereka selalu peduli tentang kesenjangan digital.
Melansir Tech Crunch, Wang dibesarkan di Cleveland, ia terlibat sejak awal dalam inisiatif kesehatan masyarakat yang latar belakangnnya kurang terlayani dan berlanjut ke akses yang adil pada pendidikan.