Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Gabungan Militer Rusia-China Lebih Kuat Dibanding AS: Dengan Kapal Perang, Tank dan Nuklir Lebih Banyak

None - Selasa, 27 Oktober 2020 | 18:30
Ilustrasi rudal Rusia
Reuters

Ilustrasi rudal Rusia

Baca Juga: Kazan, Kapal Selam Nuklir Tercanggih Rusia Tahan 100 Hari di Bawah Laut

Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat, tak terdeteksi radar dan bisa bawa hulu ledak nuklir
sputniknews

Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat, tak terdeteksi radar dan bisa bawa hulu ledak nuklir

Dia juga mengisyaratkan bahwa Rusia telah berbagi teknologi militer dengan China, tetapi menolak untuk menjelaskan secara spesifik.

"Tanpa ragu, kerja sama kami dengan China memperkuat kemampuan pertahanan tentara China. Waktu akan menunjukkan bagaimana itu akan berkembang. Kami tidak akan mengecualikannya," jelasnya.

Putin telah menjadi kunci dalam mendorong Rusia untuk mengembangkan senjata baru, termasuk memodernisasi senjata nuklirnya.

Dia telah berulang kali mendorong negaranya untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan teknologi seperti rudal hipersonik, yang dipandang sebagai perbatasan baru dalam teknologi persenjataan.

Namun Putin mengatakan, dia terus ingin menandatangani perjanjian senjata baru, dengan di mana perjanjian sebelumnya akan berakhir pada Februari.

Kesepakatan itu ditandatangani pada 2010 dengan Presiden AS Barack Obama, dan pakta tersebut membatasi setiap negara tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal dan pembom yang dikerahkan.

Namun Trump mengatakan mereka hanya akan memperbarui perjanjian jika China juga bergabung, tetapi Beijing menolak.

Artikel ini tayang di kontan.co.id, dengan judul : Putin: Gabungan militer Rusia-China akan lebih kuat daripada ASReporter: Barratut Taqiyyah Rafie

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x