Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Swedia saat ini diketahui sedang dalam tahap membangun jaringan 5G, dan telah melarang ZTE dan Huawei untuk ikut campur.
Pada laporan Gizchina, ada tekanandari Amerika Serikat sehingga pemerintah Eropa telah mengevaluasi peran perusahaan China dalam membangun jaringan generasi mendatang.
Huawei akhirnya menanggapi permasalahan tersebut.
Menanggapi hal itu, juru bicara Huawei menjelaskan langsung kepada Nextren, bahwa mereka merasa kecewa atas ketentuan lisensi untuk partisipasi operator dalam lelang 3,5 GHz dan 2,3 GHz yang diumumkan oleh Swedish Post and Telecom Authority (PTS).
Baca Juga: 4 Perangkat Audio Earbuds Terbaru Huawei di Indonesia, Inilah Harganya
Baca Juga: Swedia Blokir Jaringan 5G Huawei dan ZTE, Padahal Perusahaan Swedia Dapat Proyek 5G Besar Dari China
Huawei telah hadir di negara Swedia selama 20 tahun.
Dalam jangka waktu tersebut, perusahaan mengaku telah memiliki rekam jejak yang dan terus dipertahankan.
Selama waktu yang panjang itu, Huawei mengklaimtidak pernah terjadi insiden besar terkait isu keamanan (Zero Major Security Incident).
"Tidak ada dasar faktual apapun untuk mendukung tuduhan bahwa Huawei menimbulkan ancaman keamanan," ujar juru bicara Huawei, kepada Nextren, Kamis (22/10).
Huawei merasa tindakan yang diberikan kepadamereka berdasarkan anggapan yang tidak berdasar, tidak adil, dan tidak dapat diterima.
"Huawei tidak pernah dan tidak akan pernah menyebabkan sedikit pun ancaman terhadap keamanan siber Swedia," ungkap juru bicara.
Menurutnya, tidak melibatkan Huawei juga tidak akan membuat jaringan 5G Swedia lebih aman.
Melainkan sebaliknya, persaingan dan inovasi menjadi akan sangat terhambat.
Baca Juga: Smarphone Dihalangi AS, Huawei Fokus Pada 5 Produk Teknologi Lainnya
PTS Swedia mengatakan perusahaan yang berpartisipasi dalam lelang harus menghapus peralatan Huawei dari fungsi inti mereka yang ada sebelum 1 Januari 2025.
Fungsi inti yang dimaksudkan mengacu pada peralatan layanan dan pemeliharaan yang digunakan untuk membangun jaringan akses nirkabel, jaringan transmisi, dan jaringan inti.
Huawei akan melakukan kajian dan penilaian dengan lebih seksama terhadap dampak yang ditimbulkan oleh keputusan PTS ini.
Baca Juga: Tampilan Huawei Mate 40 Pro Plus Terungkap, Modul Kameranya Unik!
"Sementara itu, kami berharap pemerintah Swedia akan mengevaluasi kembali keputusan tersebut dengan menjunjung tinggi semangat keadilan dan pasar terbuka," jelas perwakilan Huawei Indonesia kepada Nextren.
Atas kasus ini, Huawei akan menjajaki kemungkinan komunikasi lebih lanjut dengan otoritas terkait dan tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan dan berkontribusi kepada masyarakat setempat.
Selain di negara Swedia, Huawei juga lebih dari tiga dekade hadir di lebih dari 170 negara dan wilayah di seluruh dunia.
(*)