Melalui cuitannya pada hari Jumat (25/9), Twitter menyebutkan kalau idenya untuk membuat orang membaca artikel sebelum me-Retweet memiliki hasil positif.
Disebutkan kalau ada 40 persen pengguna yang membuka artikel setelah adanya pemberitahuan.
Baca Juga: Cara Mengetahui Siapa yang Unfollow Kita di Twitter Tanpa Aplikasi Ilustrasi fitur
Kemudian 33 persen lainnya diklaim membuka artikel terlebih dahulu sebelum menekan tombol Retweet.
Temuan terakhir menyebutkan kalau ada beberapa orang yang akhirnya malah tidak melakukan Retweet setelah membuka artikel.
Untuk laporan yang terakhir, Twitter menganggap bahwa pembatalan tersebut adalah sesuatu yang bagus.
Meskipun pengguna mengurungkan untuk meretweet, namun setidaknya para pengguna sudah membaca tweet tersebut.
Baca Juga: Video Bentakan Mahasiswa Senior Saat Ospek Viral di Medsos, Unesa Akui Kesalahan
"Artikel mudah menjadi viral di Twitter. Terkadang, ini bagus untuk berbagi informasi, tetapi juga dapat merusak wacana, terutama jika orang belum membaca yang mereka Tweet," ucap Director of Product Management Twitter, Suzanne Xie, dikutip dari TechCrunch.
Perubahan kecil yang terjadi di Twitter saat ini nampaknya akan bisa menjadi kunci perubahan sistem dari media sosial.
Sebab dengan adanya fitur ini, pengguna akan lebih teliti lagi sebelum benar-benar menyebarkan cuitan tersebut.
Baca Juga: Kasus Mutilasi yang Berawal Dari Aplikasi Kencan Tinder , Bikin Netizen Heboh di Twitter