Follow Us

Waspada! Militer AS Sebut China Pertimbangkan Indonesia Jadi Lokasi Pangkalan Militernya

Wahyu Subyanto - Kamis, 03 September 2020 | 15:40
Ilustrasi tentara China
People's Daily

Ilustrasi tentara China

Kehadiran militer China di Djibouti memberikan Beijing kemampuan untuk mendukung respon militer terhadap masalah yang mempengaruhi investasi China dan infrastruktur di kawasan tersebut, termasuk sekitar 1 juta warga China di Afrika dan 500.000 di Timur Tengah, kata laporan Pentagon.

Baca Juga: Pimpinan Iran Sebut Virus Corona Sebagai Senjata Biologis Amerika

AS juga percaya bahwa Kamboja telah menandatangani perjanjian rahasia dengan Beijing untuk mengizinkan angkatan bersenjata China menggunakan salah satu pangkalan angkatan lautnya.

Namun menurut tersebut, hal itu dibantah oleh kedua negara Asia tersebut secara terbuka.

China telah berulang kali mengatakan "tidak akan pernah mencari hegemoni atau ekspansionisme," mengutip "tradisi" budaya dan sejarah yang damai mereka.

Investasi China di pelabuhan sipil di melintasi Samudera Hindia dikatakan sebagai strategi untuk membangun pijakan strategis di lokasi-lokasi utama, yang suatu hari nanti dapat digunakan oleh angkatan laut China. Sementara China belum mengakui adanya strategi semacam itu, para analis melihatnya sebagai upaya untuk mengepung saingan potensial India.

Baca Juga: Bikin Gentar Amerika, Rusia Diminta Hentikan Dua Senjata Nuklir Ini

Sementara Pentagon mencatat perkembangan itu telah menunjukkan upaya nyata China untuk menciptakan pijakan militer di negara-negara asing.

Laporan Pentagon mengatakan bahwa Beijing setidaknya akan menggandakan stok hulu ledak nuklirnya selama dekade berikutnya, dari perkiraan levelnya saat ini di 200-an.

Hal ini dibicarakan secara luas sebagai strategi penyatuan militer-sipil China, yang berarti memanfaatkan layanan sipil dan kemampuan logistik untuk tujuan militer.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest